Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tukar Guling Bakrie dan Vallar

Kompas.com - 23/11/2010, 03:20 WIB

Dalam kaitan dengan transaksi Bakrie & Brothers dengan Vallar, Bakrie menukar 25 persen kepemilikan saham di Bumi Resources dengan 50 juta saham Vallar. Vallar sebelumnya menguasai Bumi. Melalui transaksi ini, Bakrie menjadi pengendali saham di Vallar Plc yang akan segera berganti nama menjadi Bumi Plc. Indra Bakrie akan duduk sebagai komisaris di Bumi Plc, sedangkan Presdir Bumi Resources Ari Hudaya akan menjadi Chief Executive Officer. Melalui tukar guling saham ini pula, Bumi akan terdaftar di bursa London, Inggris, melalui Bumi Plc.

Pengamat pasar modal Yanuar Rizky mengatakan, terdaftarnya Bumi di bursa London bisa menjadi jalan bagi perusahaan untuk terhindar dari aturan pajak di Indonesia. ”Mereka bisa saja mengelak dari ketentuan pajak di dalam negeri karena sudah menjadi multinatinational company,” ujarnya.

Menurut Yanuar, dengan posisi sebagai holding company, Bumi semakin leluasa melakukan transfer pricing. ”Kalau dulu hanya dilakukan dengan kendaraan perusahaan lain, sekarang antara anak dan induk perusahaan,” kata Yanuar.

Dileep Srivastava, Senior Vice President Investor Relation Bumi Resources, yang dihubungi mengatakan, indikasi transfer pricing ataupun penghindaran pajak sama sekali tidak benar. ”Bumi tidak pernah melakukan transfer pricing sama sekali,” ujarnya.

Vallar Plc baru saja membeli 75 persen saham Berau Coal. Artinya, secara tidak langsung, Berau menjadi cucu perusahaan Bakrie & Brothers melalui Bumi Plc. Dengan menguasai Berau, Bumi akan menguasai 30 persen produksi batu bara nasional.

Menarik untuk dicermati bahwa setelah pengambilalihan Berau oleh Vallar, belum ada kejelasan siapa yang memegang hak pemasaran batu bara Berau. Berau Coal yang merupakan produsen batu bara kelima terbesar, tahun ini menargetkan produksi 17,9 juta ton, dengan porsi ekspor sebanyak 70 persen ke China, Jepang, dan Malaysia.

Sementara itu, Bumi Resources saat ini menjadi produsen batu bara terbesar di Indonesia melalui dua anak perusahaannya, PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan PT Arutmin Indonesia. Produksi batu bara KPC dan Arutmin tahun ini diperkirakan mencapai 64 juta ton, sekitar 60 persennya diekspor dengan negara tujuan utama adalah China, India, dan beberapa negara Eropa.

Nathaniel Rotschild, pemilik Vallar Plc, menyatakan, pihaknya menargetkan produksi Bumi dan Berau bakal mencapai 140 juta ton pada tahun 2013. Dengan demikian, Bumi akan meneguhkan posisinya sebagai pengekspor batu bara terbesar ke China untuk pembangkit listrik.

Bumi Resources besar melalui tangan pemerintah. Bumi membeli KPC dari Rio Tinto melalui proses divestasi. Sesuai aturan kontrak karya, perusahaan pertambangan asing diwajibkan mendivestasikan 51 persen sahamnya kepada negara ketika masa operasinya memasuki tahun ke-20.

Kesempatan pertama divestasi saham perusahaan tambang diberikan kepada pemerintah. Dalam kasus divestasi saham Rio Tinto, pemerintah tidak mempergunakan haknya. Hak membeli saham dialihkan ke perusahaan nasional, dalam hal ini Bumi Resources.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Mudah, Begini Cara Cek Saldo JHT BPJS Ketenagakerjaan via Aplikasi JMO

Whats New
OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

OJK: Portofolio Investasi Dana Pensiun Masih Didominasi Instrumen SBN

Whats New
Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Capex Adalah: Pengertian, Jenis, Contoh, dan Cara Menghitungnya

Earn Smart
Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Prospek Reksadana Campuran Dinilai Masih Menarik, Ini Alasannya

Whats New
Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Pemerintah Kantongi Rp 21,36 Triliun dari Lelang 7 Seri Surat Utang Negara

Whats New
OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

OJK Tindak 45 Iklan Keuangan yang Langgar Aturan pada Kuartal I-2024

Whats New
Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Asosiasi Vape Gencarkan Edukasi untuk Kurangi Kebiasaan Merokok

Whats New
Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Cara Resign dari Pekerjaan dengan Sopan dan Tanpa Drama

Work Smart
PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

PGN Saka Resmi Perpanjang Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas di IPA Convex 2024

Whats New
MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com