Lippo Karawaci berada di garis terdepan pertumbuhan ekonomi Indonesia dengan proyeksi pertumbuhan melebihi enam persen per tahun. Hal ini tercermin dari kinerja yang kuat di seluruh unit strategis Perseroan.
Dengan pendapatan per kapita yang akan melewati US$3.000 per tahun, penjualan residensial/township akan sangat menjanjikan, dan meningkatnya permintaan akan layanan kesehatan yang berkualitas di Indonesia akan mendorong pertumbuhan kelompok rumah sakit Perseroan.
Dengan perlambatan prospek ekonomi AS dan dunia Barat tiga tahun ke depan, dana global akan memindahkan portofolio investasinya ke pasar negara berkembang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Koreksi di China dan India telah memposisikan Indonesia sebagai pilihan teratas, mendorong likuiditas modal investasi untuk mencari investasi berkualitas. Perkembangan ini telah mendorong investasi asing langsung di Indonesia, dan di BEI, secara signifikan meningkatkan cadangan devisa dan meningkatkan kekuatan Rupiah.
Meningkatnya investasi dan infrastruktur, deregulasi, dan desentralisasi pertumbuhan ke daerah telah mendorong pertumbuhan riil PDB lebih dari 6 persen per tahun. Pendapatan per kapita sekarang siap untuk melewati US$3.000 per tahun dalam 12 bulan ke depan, menciptakan pertumbuhan yang didorong oleh konsumsi.
Sektor properti Indonesia akan menjadi proxy yang sangat baik bagi pertumbuhan Indonesia, dengan proyeksi jauh melebihi pertumbuhan rata-rata GDP nasional. Di sektor properti yang terfragmentasi, hanya segelintir perusahaan properti yang mampu menjawab tantangan dan peluang. Lippo Karawaci, dengan visi, profesionalisme, semangat kewirausahaan, dan divisi usaha yang solid telah memimpin di garis depan perkembangan positif ini.
Pada Jumat 22 Oktober 2010, LPKR mengumumkan pembagian dividen interim pada kuartal ketiga yang berakhir 30 September 2010 yang didukung pertumbuhan ekonomi, penjualan residensial dan township yang meningkat, serta produktivitas yang lebih tinggi. Pendapatan kuartal ini meningkat 27 persen menjadi Rp765,8 miliar sedangkan laba bersih naik 29 persen menjadi Rp127,7 miliar.
Selama sembilan bulan operasi sampai tanggal 30 September 2010 pendapatan LPKR mencapai Rp2.228,8 miliar dan laba Rp348,7 miliar, masing-masing meningkat sebesar 13,6 persen dan 13,2 persen. LPKR mengharapkan pencapaian kuartal keempat 2010 yang solid, serta pendapatan dari proyek-proyek dan laba bersih Perseroan pada akhir 31 Desember 2010 akan mencapai Rp3 triliun dan Rp524 miliar, masing-masing meningkat 17 persen dan 35 persen dibandingkan tahun 2009.
Seluruh divisi usaha LPKR mencatatkan pertumbuhan yang memuaskan pada kuartal ini dengan kinerja luar biasa di divisi usaha residensial/township dimana pendapatan meningkat sebesar 50,5 persen menjadi Rp352,7 miliar. Pendapatan divisi usaha rumah sakit naik 12,5 persen sedangkan bisnis retail mall menorehkan peningkatan pendapatan sebesar 15 persen.
Meskipun masih merupakan bagian yang relatif kecil dalam group LPKR, divisi manajemen aset mencatat kenaikan 63 persen dari pendapatan manajemen fee. Pendapatan recurring Lippo Karawaci terus meningkat dan merupakan 52 persen dari total pendapatan Perseroan pada kuartal ini.
Lippo Karawaci adalah perusahaan properti terbesar di Indonesia berdasarkan jumlah aset, pendapatan, laba bersih dan kapitalisasi pasar, diperkuat dengan land bank yang luas dan basis pendapatan recurring yang kuat. Divisi usaha LPKR meliputi Residential/Township, Retail Malls, Hospitals, Hotels dan Asset Management. LPKR tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kapitalisasi pasar senilai Rp11,9 triliun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.