Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SPBU Pertamax Disiapkan

Kompas.com - 16/12/2010, 07:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Masih ada 149 stasiun pengisian bahan bakar untuk umum di Jabodetabek yang harus dikonversi untuk siap menjual pertamax saat pengaturan konsumsi BBM bersubsidi diterapkan pada akhir Maret 2011. Kendaraan pribadi roda empat dilarang mengonsumsi BBM bersubsidi.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Mochamad Harun di Jakarta, Rabu (15/12/2010), mengemukakan, Pertamina terus menyiapkan infrastruktur untuk mendukung program pengaturan BBM bersubsidi yang dijadwalkan akan diterapkan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) mulai akhir Maret 2011.

Kebijakan ini juga baru akan diterapkan setelah DPR menyetujui kajian komprehensif yang harus dilakukan pemerintah. Kajian ini termasuk dampak sosial ekonomi terkait rencana pengaturan BBM bersubsidi tersebut.

Semula kebijakan pengaturan konsumsi BBM bersubsidi di Jabodetabek ini akan diterapkan pada 1 Januari 2011. Pemerintah dan DPR juga mencanangkan bahwa pada tahun 2013, pengaturan konsumsi BBM bersubsidi sudah diterapkan di seluruh Indonesia.

Pemerintah mencanangkan volume BBM bersubsidi tahun 2011 dibatasi pada 38 juta kiloliter. Pencanangan ini diatur dalam APBN 2011 yang sudah disetujui DPR. Pengaturan konsumsi BBM bersubsidi ini diperlukan karena konsumsi BBM bersubsidi bisa mencapai 42 juta kiloliter.

Kondisi ini akan semakin memperberat APBN karena beban anggaran untuk BBM subsidi akan terus membengkak. Dengan pengaturan BBM bersubsidi tersebut, tahun 2011 ini akan ada penghematan subsidi sebesar Rp 3,8 triliun. Penghematan mencapai Rp 20,7 triliun pada tahun 2013.

Sebagai gambaran, mobil pribadi mengonsumsi sekitar 53 persen dari BBM bersubsidi, sementara sepeda motor sekitar 40 persen.

Saat ini dari 720 SPBU yang ada di Jabodetabek, 530 SPBU di antaranya sudah menjual BBM nonsubsidi atau pertamax atau pertamax plus. Adapun 149 SPBU yang lain harus dikonversi untuk siap menjual pertamax. Sementara itu, harus ada investasi baru terhadap 21 SPBU lainnya dengan menambah tangki khusus untuk pertamax.

Menurut anggota Komisi VII DPR dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan, Rohurmuzy, SPBU di Jabodetabek yang akan melaksanakan kebijakan pengaturan konsumsi BBM subsidi berjumlah 174 stasiun. ”Nilai investasi penambahan sarana di setiap SPBU diperkirakan Rp 375 juta, di antaranya untuk dispenser, selang, dan tangki timbun,” ujar Rohurmuzy.

Harun mengemukakan, Pertamina juga telah memperoleh tambahan kuota BBM 2010 sebesar 1,8 juta kiloliter yang akan digunakan untuk penyaluran hingga akhir tahun 2010. ”Masyarakat dimohon tidak panik dan tetap membeli BBM sesuai dengan kebutuhan yang ada,” ujar Harun.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

    May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

    Whats New
    BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

    BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

    Whats New
    ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

    ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

    Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com