Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lion Air Juga Ingin Melantai

Kompas.com - 04/02/2011, 10:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -  Belakangan ini semakin banyak perusahaan penerbangan yang berniat melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah PT Garuda Indonesia dan PT Indonesia AirAsia, kini giliran PT Lion Mentari Airlines mengutarakan niatnya untuk go public.

Hanya saja, manajemen Lion Air menargetkan baru akan menggelar initial public offering (IPO) pada tahun 2012. Sementara Garuda akan menerbitkan saham perdananya (IPO) pada 8 Februari 2011 ini. Adapun AirAsia akan menggelar penjualan saham perdana ke publik alias IPO pada semester II tahun ini.

Lion Air punya alasan sendiri memilih IPO tahun depan. Presiden Direktur Lion Air Rusdi Kirana mengatakan, perusahaannya baru akan IPO jika kondisinya sudah solid. Salah satu ukurannya adalah penguasaan pangsa pasar. Maskapai ini menargetkan menguasai 50 persen pangsa pasar penumpang di Indonesia. IPO juga bisa dilaksanakan jika Lion Air sudah memiliki pesawat baru sebanyak 80 hingga 100 pesawat. "Tahun 2012 sudah bisa," kata Rusdi, Rabu (2/2/2011).

Saat ini, menurut Rusdi, Lion Air baru menguasai 40 persen pangsa pasar penumpang di Indonesia. Penumpang Lion Air tahun ini ditargetkan bisa mencapai 20 juta atau naik 20 persen dari tahun sebelumnya. Sedangkan pesawat yang dimiliki kini berjumlah 79 unit.

Rusdi mengatakan, tujuan Lion Air melakukan IPO untuk menjaga kelangsungan perusahaan di masa depan. "Tapi bukan untuk membiayai ekspansi," ucapnya. Untuk ekspansi, Lion sudah mendapat dukungan pendanaan dari perbankan. Jadi, dana hasil IPO hanya digunakan sebagai dana cadangan. Sayangnya, ia masih merahasiakan target perolehan dana dari IPO tersebut.

Belakangan ini, Lion Air memang rajin melakukan ekspansi. Sejak 2007, Lion Air telah menandatangi kerjasama dengan Boeing untuk pengadaan 178 unit pesawat Boeing 737-900 Extended Range (ER). Total investasi pengadaan pesawat itu 1 miliar dollar AS.

AirAsia

Berbeda dengan Lion Air, maskapasi AirAsia kini tengah sibuk mempersiapkan diri untuk menggelar IPO. Presiden Direktur AirAsia Dharmadi belum lama ini mengatakan, mereka tengah melakukan proses seleksi terhadap penjamin emisi yang akan membantu proses IPO.

Untuk IPO tersebut, AirAsia akan menggunakan laporan keuangan tahun 2010 yang kini masih diaudit. "Persiapan IPO selesai semua pada pertengahan tahun ini," ujarnya. AirAsia akan menggunakan dana hasil IPO untuk membiayai ekspansi. Salah satunya untuk membiayai penambahan pesawat Airbus A320.

Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo menilai, IPO merupakan langkah tepat bagi maskapai untuk mendapatkan dana segar guna mendukung ekspansi bisnis. Meskipun maskapai bisa mendapatkan pinjaman dari perbankan, tapi bunga bank masih cukup tinggi. "IPO menjadi alternatif menarik demi mendapatkan dana segar," tandas Dudi. (Sofyan Nur Hidayat/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com