Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebotakan di Usia Muda Petunjuk Kanker Prostat

Kompas.com - 18/02/2011, 07:30 WIB

Kompas.com - Pria yang mulai mengalami kebotakan di usia 20-an tahun, atau disebut kebotakan khas pria (male pattern baldness), beresiko dua kali lebih besar menderita kanker prostat di usia lanjut. Demikian kesimpulan studi yang dimuat dalam jurnal the Annals of Oncology.

Kanker prostat merupakan kanker paling umum di kalangan pria berusia 50 tahun ke atas. Kanker ini sering tumbuh diam-diam dalam kelenjar prostat tanpa gejala apa pun sampai setelah menyebar ke tulang dan jaringan sekitarnya.

Penelitian awal menunjukkan hormon seks androgen yang berperan penting pada terjadinya kebotakan khas pria juga berperan pada kanker prostat. Akan tetapi kaitan antara kedua hal itu masih belum jelas.

Untuk mendapatkan bukti lebih lanjut, tim peneliti yang dipimpin oleh Philippe Giraud dari Paris melakukan riset dengan memawancarai 669 pria, yang 338 diantaranya memiliki riwayat kanker prostat. Seluruh responden itu ditanya tingkat kebotakan rambut mereka saat berusia 20, 30 dan 40 tahun.

Pria yang rambutnya masih lebat di usia 30 dan 40 diketahui tidak menunjukkan peningkatan risiko kanker prostat dibandingkan dengan rekan mereka yang mulai mengalami kerontokan rambut di usia 20-an. Kebotakan yang terjadi lebih awal di sebut juga androgenic alopecia.

Meski begitu Anda yang sudah mengalami kebotakan di usia muda tidak perlu terlalu khawatir. "Bukan berarti pria muda yang sudah botak otomatis terkena kanker," kata Giraud. Ia menambahkan bahwa hasil riset ini akan diverifikasi oleh studi lanjutan.

Walaupun kebotakan di usia muda bisa menjadi penanda bagi dokter untuk mengetahui faktor risiko, namun kanker prostat bisa dideteksi secara dini jika pria yang mulai memasuki usia 50 tahun melakukan skrining.

gejala kanker prostat tidak khas sehingga sering menyebabkan keterlambatan diagnosis. Gejalanya antara lain pembesaran prostat jinak, seperti ingin berkemih tetapi yang keluar sedikit, serta kemih bercampur darah mirip infeksi saluran kemih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com