Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Infrastruktur Bahan Bakar Gas Tak Tumbuh

Kompas.com - 25/02/2011, 06:33 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan gas sebagai energi alternatif selain Bahan Bakar Minyak (BBM) belum ditunjang infrastruktur yang memadai. Salah satunya jumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) yang sedikit, hanya sekitar 10 stasiun di Jakarta. 

"Dengan 70 persen sumber energi ada di luar Pulau Jawa, sedangkan 70 persen pemakai ada di Pulau Jawa, maka harus ada alternatif (BBM), yaitu gas," tutur Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia(HIPMI), Andhika Anindyaguna, di Jakarta, Kamis (24/2/2011).

Ia bicara saat diskusi dampak kebijakan pembatasan subsidi BBM terhadap kelangsungan UKM di Sekretariat Kamar Dagang dan Industri (Kadin) DKI Jakarta, Jl Majapahit, Jakarta Pusat.

Menurut dia, infrastruktur gas tidak tumbuh, sehingga jika ada pembatasan BBM seperti yang akan diberlakukan, infrastruktur gas menjadi penting diperhatikan, khususnya di Jakarta.

"Masalahnya, infrastruktur gas, peralatan konverter disediakan gratis, tapi SPBG jarang," kata Andhika. Jika melihat data subsidi energi dalam RAPBN 2011 sebesar Rp 133,8 trilun, menurut Andhika, 10 persen atau sekitar RP 13 triliun cukup untuk membangun sekitar 650 SPBG. Biaya per SPBG itu sekitar Rp 20-30 miliar.

Adapun suplai gas bisa mengambil 5-10 persen dari 825 juta kaki kubik yang dialirkan PGN tiap hari. "Kalau 80 juta kaki kubik dialirkan untuk mengisi 600 lebih depo gas, pemberlakuan kuota BBM tidak menjadi masalah," tambahnya. "Jika pemerintah siap Go Gas, maka industri otomotif dapat menyesuaikan lima tahun ke depan. Ini akan berkoordinasi dengan menteri transportasi, pengusaha transportasi dan lainnya."

Kemungkinan Penyimpangan Dari Pembatasan Subsidi Kebijakan pembatasan subsidi dapat menyebabkan penyimpangan. Sugiyono, peneliti Indef mengemukakan, kemungkinan angkutan umum yang tadinya tidak aktif menjadi aktif, atau mereka bisa jadi pengecer.

"Ini dapat terjadi karena kita belum mendapat polanya (teknis) dari pemerintah seperti apa," jelasnya. Sedangkan Ketua IWAPI, Rini Fahmi Idris, berpendapat, pembatasan subsidi BBM juga memungkinkan masyarakat akan membeli BBM produk asing, seperti Shell atau Petronas, yang selisih harganya tipis tapi kualitasnya lebih baik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com