Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Tegaskan Pembatasan BBM Ditunda

Kompas.com - 15/03/2011, 09:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  — Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan bahwa pemerintah menunda pelaksanaan program pembatasan BBM bersubsidi dan tidak akan menempuh kebijakan kenaikan harga BBM dalam waktu dekat. "Kita sudah katakan pembatasan BBM ditunda," kata Hatta Rajasa di Jakarta, Senin (14/3/2011).

Ia menyebutkan, hingga sekarang juga belum ada pemikiran untuk menaikkan harga BBM bersubsidi seperti salah satu opsi yang ditawarkan Tim Pengawasan Kebijakan BBM Bersubsidi.

Sebelumnya pemerintah merencanakan pelaksanaan program pembatasan konsumsi BBM bersubsidi mulai Januari 2011, tapi ditunda dan direncanakan kembali menjadi mulai April 2011. Tim Pengawasan Kebijakan Pembatasan BBM Bersubsidi menawarkan tiga opsi pembatasan konsumsi BBM bersubsidi.

Ketua Tim Pengawasan Kebijakan Pembatasan BBM Bersubsidi Anggito Abimanyu menyebutkan, opsi pertama adalah menaikkan harga premium Rp 500 per liter, tapi untuk angkutan umum diberikan semacam cash back atau jaminan kembalian sehingga tarifnya tidak naik. "Itu berarti kendaraan bermotor maupun mobil pribadi harus membayar biaya tambahan (untuk premium) termasuk kendaraan umum, tapi untuk kendaraan umum dengan sistem cash back karena mereka melakukan pelayanan umum kepada masyarakat," ujarnya.

Opsi kedua, lanjut Anggito, perpindahan penggunaan BBM bagi kendaraan pribadi dari premium kepada pertamax agar ada pengurangan konsumsi BBM bersubsidi oleh pengguna kendaraan pribadi yang saat ini mencapai angka tiga juta kilo liter per tahun.

Menurut dia, opsi tersebut ditetapkan dengan menjaga harga pertamax berdasarkan survei atas kemampuan daya beli masyarakat, yaitu sekitar Rp 8.000 per liter.

Opsi ketiga, pemerintah melakukan penjatahan konsumsi premium dengan sistem kendali penjatahan yang berlaku tidak hanya untuk kendaraan umum, tapi juga kendaraan pribadi. "Jadi ada penjatahan. Itu berlaku tidak hanya untuk kendaraan angkutan umum, tapi juga untuk motor diberikan semacam penjatahan," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com