Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bosan Jadi Pegawai, Tommy Sukses Main Rempah

Kompas.com - 16/03/2011, 11:09 WIB

Bosan menjadi bawahan orang, setelah 12 tahun berjualan mobil, pada 2003 Tommy mengundurkan diri dan membuka usaha jual-beli mobil sendiri. Tapi, belum sempat mendapat untung, ia sudah tertipu dan kehilangan puluhan juta rupiah.

Tommy lantas beralih ke bisnis tanaman hias. Saat itu, anturium sedang booming. Dengan modal sekitar Rp 1 juta, ia membeli 1.000 anakan gelombang cinta. Ia lantas menjual tanaman itu seharga Rp 5.000 hingga Rp 50.000 per unit. Dari bisnis ini, ia untung besar.

Tommy pun memantapkan usahanya ke sektor agribisnis. Ia kepincut menggarap usaha jarak pagar untuk biodiesel. Tapi, lantaran belum berpengalaman, usahanya gagal dan ia merugi hingga Rp 400 juta. Ia terpaksa menjual rumahnya untuk menutupi kerugian.

Beruntung, sang kakak yang bekerja di Telkom menawari posisi staf pengajar di PT Telkom, Bandung. Ia mengajar para pensiunan dini Telkom mengelola uang dan menjadi pengusaha selama enam bulan.

Sambil mengajar, pada 2007 Tommy mulai berbisnis teh bunga rosela. Ia memodali petani di Semarang untuk menanam bunga ini dan menjualnya lewat internet. “Kualitas hasil panen saya lebih bagus dan permintaan ekspor terus bertambah,” ungkapnya.

Tapi, Tommy sempat merugi lagi saat berbisnis markisa. Lantaran mendapat pesanan dari pembeli di Amerika Serikat, ia menyiapkan lahan dan menanam markisa. Saat sudah dipanen dan siap dikirim, pembeli membatalkan kontrak. “Saya merugi Rp 200 juta,” ujarnya. Ia terpaksa mengirim sisa markisa yang belum busuk ke Makassar untuk dijadikan sirop.

Tommy lantas menanami lahan bekas markisa dengan jahe dan rempah-rempah untuk melayani pesanan dari Eropa dan industri dalam negeri. Total, per bulan ia bisa menjual sekitar 1.000 ton. Selain dari kebun sendiri, ia juga memberdayakan para petani di Temanggung, Pekalongan, Blora, dan Yogyakarta. Total luas lahannya sekitar 700 hektar.

Kini, selain lahan khusus untuk jahe dan rempah-rempah, Tommy juga memiliki 6.000 meter persegi lahan ditanami kelapa. Hasilnya berupa kopra ia kirim ke Surabaya. Tiap bulan, ia bisa memasok hingga 20 ton kopra. (Diade Riva Nugrahani/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com