Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Efek Buruk Studi Banding DPR

Kompas.com - 02/04/2011, 13:52 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ngototnya DPR untuk membangun gedung baru DPR  membuat heran publik. Budayawan dan pengamat sosial Radhar Panca Dahana menilai gagasan gedung baru adalah efek buruk studi banding anggota Dewan ke luar negeri.

"Studi banding-banding itu efek buruknya, ya, begini. Bandingin gedung-gedung di negara sana. Padahal, belum tentu PDB-nya sama. Itu studi banding malah bawa efek buruk. Efek positif yang kita harapkan malah tak terjadi," ungkapnya di Warung Daun Cikini, Sabtu (2/4/2011).

Radhar mengatakan, legislasi yang menjadi agenda para wakil rakyat pascastudi banding tak kunjung beres. Prolegnas selalu tak bisa terpenuhi. Belum lagi proses pembuatan UU selalu direkayasa. Padahal, prosesnya dibiayai oleh rakyat. Ujungnya, rakyat juga yang rugi.

Karena itu, Radhar tak percaya bahwa pembangunan gedung baru DPR akan memperbaiki kinerja wakil rakyat ke depannya. "Mustahil," ungkapnya.

Menurutnya, dari dulu penambahan fasilitas anggota Dewan, seperti mobil dinas maupun rumah jabatan, tak menunjukkan hasil yang signifikan mengenai kerja anggota Dewan. DPR malah menjadi institusi yang paling buruk kinerjanya.

"Enggak ada jaminan, sejarahnya selalu begitu. Malah sebaliknya, justru makin anjlok, karena semakin nyaman. Lupa kerjaan," ujarnya.

Radhar yakin rencana pembangunan gedung baru DPR hanya akal-akalan untuk sebuah persekongkolan bisnis. Pasalnya, proses dan tahapan yang berjalan antara Dewan periode lalu hingga periode ini sama sekali tak sinkron.

"Ini pengkhianatan dari peraturan-peraturan yang mereka bikin sendiri," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com