Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
INVESTASI

Indonesia Jadi Salah Satu Prioritas

Kompas.com - 04/04/2011, 08:10 WIB

HONGKONG, KOMPAS.com - Krisis politik dan keamanan di sejumlah negara Timur Tengah serta bencana gempa dan tsunami yang melanda Jepang membuat calon investor asal Eropa dan Amerika Serikat meninjau ulang rencana investasi. Selaras dengan situasi itu, Indonesia dan India saat ini dinilai sebagai negara yang paling berpotensi untuk dijadikan tempat pengalihan investasi.

Demikian disampaikan Chairman & CEO UBS Asia Pacific Alex Wilmot Sitwell kepada Kompas seusai seminar ”Asia Pacific (APAC) Journalist Forum” di Hongkong, Sabtu (2/4/2011). Seminar ini diikuti puluhan wartawan media cetak, elektronik, dan internet dari kawasan Asia Pasifik. UBS— selaku penyelenggara kegiatan—merupakan lembaga usaha di bidang perbankan, manajemen aset, serta riset moneter dan keuangan.

Menurut Alex, pernyataannya soal potensi India dan Indonesia sebagai tujuan investasi didasarkan pada hasil dialog dengan para calon investor. Selain itu, kesimpulan Alex juga didukung riset UBS tentang keunggulan dan modal dasar yang dimiliki Indonesia dan India, meliputi besarnya populasi penduduk, luasnya kondisi demografis, kestabilan iklim politik-pemerintahan, serta kondisi infrastruktur dasar yang memadai.

”Bagi calon investor, khususnya UBS, kondisi seperti ini sangat menarik dan menantang. Alasannya, ada banyak peluang untuk melangsungkan kegiatan bisnis guna memenuhi asas ekspansi usaha,” katanya.

Perhatian khusus

Duncan Wooldridge, Head of Asian Economics UBS Investment Research, membenarkan pendapat Alex. Hasil riset UBS menunjukkan bahwa para calon investor dari Eropa dan AS tengah membidik Asia Tenggara dan Asia Selatan sebagai tempat yang paling berpotensi untuk pengalihan rencana investasi.

”Pascakrisis keuangan global tahun 1997 dan 2008, kondisi perekonomian di regional Asia tercatat sangat baik. Riset UBS menunjukkan rata-rata pertumbuhan ekonomi Asia dua tahun terakhir mencapai 8 persen atau tergolong baik,” katanya. (Bonivasius Dwi Pamudiyanto dari Hongkong)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com