Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI: Bank Harus Perhatikan Nasabah

Kompas.com - 04/04/2011, 16:15 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Penilaian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) agar debt collector itu tidak seharusnya ada, ditanggapi oleh Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah hal tersebut boleh saja, namun itu harus menjadi komitmen bersama antara institusi perbankan termasuk BI.

"Bahwa perbankan itu juga harus ikut bertanggung jawab atas kenyamanan nasabah. Caranya? Menghindari cara-cara kekerasan tadi. Kita (BI) inginnya karena perbankan sudah cukup dewasa, jangan dikit-dikit menggunakan regulasi," jelas Difi, di Jakarta, Senin ( 4/4/2011 ), terhadap penilaian YLKI.

Lebih lanjut, ia menjelaskan, bank harus seimbang,  tidak hanya fokus ke pemasaran saja, tapi perlindungan konsumen juga harus diutamakan. Jangan hanya mampu menarik konsumen dengan iklan-iklan yang menjebak nasabah.

Sebenarnya, alasan sejumlah bank menggunakan pihak ketiga, menurut Difi, adalah untuk menekan biaya ketimbang mengadakan unit khusus untuk penagihan. Namun, mengingat pihak ketiga mewakili bank, seharusnya segala tindakannya pun harus sepengetahuan bank.

Hal tersebut sebenarnya telah dituangkan dalam peraturan yang tercantum dalam Surat Edaran No. 11/10 /DASP, tanggal 13 April 2009 , yang menyebutkan penerbit kartu kredit wajib menyampaikan informasi tertulis kepada pemegang kartu kredit mengenai penggunaan jasa pihak lain di luar penerbit untuk lakukan penagihan.

Terhadap nasabah, BI pun akan lebih mengedepankan edukasi. "Nasabah saat ini sudah harus tahu mengenai produk-produk keuangan mana yang cocok untuk mereka. Jangan sampai nasabah terjebak dengan tadi (iklan-iklan)," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com