Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Astra Otoparts Tembus Rp 1 Triliun

Kompas.com - 27/04/2011, 17:53 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 48,5 persen dari Rp 768 ,3 miliar menjadi Rp 1,14 triliun pada tahun 2010.

"Jadi, kita tembus Rp 1 triliun baru kali ini, sebelumnya tertinggi sekitar Rp 730 (miliar) sekian," jelas Presiden Direktur PT Astra Otoparts Tbk, Siswanto Prawiroatmodjo kepada Kompas.com, di Jakarta, Rabu ( 27/4/2011 ). 

Naiknya laba bersih ini berasal dari peningkatan pendapatan bersih ditambah dengan efisiensi Beban Pokok Pendapatan dan Beban Usaha. Termasuk pula kenaikan bagian laba bersih Perusahaan Asosiasi dan Jointly Controlled Entities. 

Untuk pendapatan bersih, Astra berhasil meningkatkan penjualannya sebesar 18,8 persen dari tahun 2009 menjadi Rp 6,26 triliun. Sedangkan efisiensi operasional turun tipis dari 10 persen menjadi 9,3 persen. 

Dengan keuntungan yang mencapai Rp 1 triliun, maka Astra akan membagikan dividen tunai sekitar Rp 456 miliar, atau sekitar 40 persen dari laba bersih tahun buku 2010. Dengan harga per sahamnya sebesar Rp 592 . "Kurang lebih sama dengan tahun lalu di dalam amount per sahamnya. Tapi di dalam persentase nggak, karena kita perlu buat investasi di capex," ungkapnya.

Sebagian dividen (interim) sebesar Rp 121 ,8 miliar, atau Rp 158 per saham telah dibagikan pada 4 November tahun lalu. Sedangkan, sisanya sebesar Rp 334 ,7 miliar, atau Rp 434 per saham akan dibagikan pada 10 Juni 2011 , dan kepada para pemegang saham Astra yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan akan dibagikan pada 26 Mei 2011 pukul 16.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com