Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Rupiah karena Ayam Ketawa

Kompas.com - 27/04/2011, 20:04 WIB

Maka, ia pun berangkat menunaikan tugas di sana. Setelah tugas selesai, ia pun meneruskan perjalanan ke Sidrap untuk "berburu" ayam manugaga. Karena waktu itu hanya membawa uang Rp10 juta, ia hanya memdapatkan ayam manugaga 17 ekor bukan indukan.

Maka mulailah ia beternak ayam ketawa. Setelah beberapa lama, ia kembali berpikir, kapan ayam ini bisa bertelur karena masih kecil-kecil. Dua bulan sejak ia membeli, ia kemudian menjual seluruh ayam miliknya.

"Waktu itu, ayam sudah laku Rp 21,5 juta. Jadi dalam tempo dua bulan, saya untung Rp12,5 juta," kata suami dari Dwi Sawitri ini.

Hasil penjualan itu kemudian dibelikan lagi ayam ketawa indukan. Saat ini, ia memilik 11 ayam ketawa betina dan 5 ayam ketawa jantan.

Dari jumlah ayam yang dimiliki saat ini, ia sudah mulai menuai hasil. Karena ayam sudah berkali-kali bertelur dan menetas.

Untuk ayam dengan umur 0 minggu (kuthuk), harganya mencapai Rp 300.000 per ayam. Pesanan terus berdatangan bahkan ia kewalahan melayani pembeli.

"Kalau ada yang mau beli harus inden dulu sampai dua bulan karena harus antre," kata ayah dari dua putra dan kakek dari dua cucu ini. Suhardjo berprinsip, karena ini bisnis makhluk hidup, ia tidak mau menerima uang muka lebih dulu. Uang baru ia terima bila ayam benar-benar sudah menetas.

"Pernah saya terima uang muka dan sisanya diberikan kalau ayam sudah menetas. Ternyata, ayam itu tidak menetas, jadi saya kembalikan lagi uangnya," kata pria kelahiran Yogyakarta ini.

Hampir setiap minggu, ayam ketawa yang dimilikinya bertelur dan menetas. Dalam kurun waktu itu, ia bisa memperoleh hasil minimal Rp 6,5 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com