Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Mengecewakan, Bursa AS Melorot

Kompas.com - 05/05/2011, 07:03 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com — Saham-saham Amerika Serikat turun pada Rabu (4/5/2011) waktu setempat menyusul data baru yang mengecewakan pada penciptaan lapangan pekerjaan dan sektor jasa penting AS serta penurunan tajam harga minyak.

Indeks saham blue-chip Dow Jones Industrial Average jatuh 83,93 poin (0,66 persen) menjadi 12.723,58. Indeks S&P 500 turun 9,30 poin (0,69 persen) pada 1.347,32, sementara indeks komposit saham teknologi Nasdaq melemah 13,39 poin (0,47 persen) menjadi 2.828,23.

"Ekuitas AS berakhir dalam warna merah, tetapi bebas dari tingkat terendah harian, karena investor kecewa oleh penurunan tak terduga data kegiatan sektor jasa dan peningkatan yang lebih kecil dari perkiraan daftar gaji (payrolls) sektor swasta," analis Charles mengatakan dalam sebuah catatan klien.

Sebelum pasar dibuka, ADP melaporkan bahwa perusahaan swasta menambahkan  179.000 pekerjaan, melambat dari 207.000 pekerjaan baru pada Maret. Para analis telah memproyeksikan bahwa payrolls nonpertanian akan tumbuh 200.000 pada April.

Saham turun tajam di perdagangan pagi setelah Institute for Supply Management melaporkan indeks sektor jasa menunjukkan pertumbuhan lebih lambat pada April. Sektor ini menyumbang sekitar 70 persen dari aktivitas ekonomi AS.

Kekhawatiran ekonomi global juga dipertimbangkan karena para investor terus khawatir tentang kemungkinan langkah-langkah pengetatan moneter lebih lanjut dari bank sentral China untuk mendinginkan inflasi di raksasa ekonomi Asia yang ’booming’.

Caterpillar, yang dianggap sebagai salah satu penunjuk arah ekonomi global, adalah anggota Dow yang mengalami penurunan terbesar, kehilangan 2,2 persen menjadi 110,77 dollar AS. ExxonMobil, saham blue chip terbesar Dow, turun 0,9 persen menjadi 34,81 dollar AS.

Saham layanan jaringan sosial internet terkemuka China, RenRen, yang diperdagangkan untuk pertama kalinya di New York Stock Exchange, melonjak 28,6 persen menjadi 18,01 dollar AS dari harga IPO-nya sebesar 14 dollar AS per ADS (American Depositary Share).

Saham-saham teknologi dibantu oleh pembuat peralatan chip Applied Materials’s yang mengakuisisi Varian Semiconductor senilai 4,9 miliar dollar AS, dalam sebuah penawaran yang menempatkan 55 persen premi atas harga saham Varian. Saham Applied turun hampir 1,0 persen menjadi 15,09 dollar AS, sementara Varian melejit 51,3 persen menjadi 61,36 dollar AS.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com