Jakarta, Kompas -
Menurut Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) Gunadi Shinduwinata di Jakarta, Jumat (6/5), kondisi pasar otomotif sedang bergairah dan kondusif, terutama sejak 2010 sampai kuartal I-2011.
”Karena itu, kami ingin semaksimal mungkin menangkap peluang baik. Namun, untuk melaksanakannya, perusahaan kami butuh modal untuk menambah alokasi pembiayaan atau kredit konsumen,” katanya.
Bunga obligasi tersebut berkisar 7,5-11 persen, sedangkan pihak Indomobil menerbitkannya dalam empat seri dengan jangka waktu berbeda. Seri A berjangka waktu 360 hari dengan bunga 7,5-8,25 persen, seri B dua tahun dengan bunga 9-9,75 persen.
Selanjutnya, seri C jangka waktu tiga tahun serta bunga 9,7-10,4 persen, lalu seri D jangka waktu empat tahun dengan bunga 10,25-11 persen.
Sebelumnya di tempat terpisah, Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk Rico Setiawan mengatakan, sektor otomotif di Indonesia memiliki kinerja baik sejak 2010.
Hal itu karena pangsa pasarnya terus meluas serta dukungan pembiayaan dari perbankan. Namun, setelah melewati kuartal satu, sektor ini diprediksi akan menghadapi tantangan berat, dipicu inflasi, dan hambatan produksi akibat bencana alam gempa bumi di Jepang.
Ditegaskan, selama kuartal kedua dan ketiga tahun ini, sektor otomotif masih akan tumbuh meski tidak setinggi periode sebelumnya.
”Kami khawatir terhadap fenomena inflasi dan hambatan distribusi ataupun pasokan produk sebagai dampak ikutan dari bencana gempa di Jepang baru-baru ini,” katanya.
Dari data PT Tunas Ridean, pasar otomotif dalam negeri selama 2010 meningkat 57 persen, atau capai 765.000 unit.