Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Rumah di Bukukumba Belum Nikmati Listrik

Kompas.com - 29/05/2011, 15:33 WIB

BULUKUMBA, KOMPAS.com — Ribuan rumah di tiga dusun di Kecamatan Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, tidak bisa menikmati listrik. Hal itu disebabkan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) terbengkalai.

Mesin turbin tenaga air ini senilai Rp 1,3 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2007 lalu dan rencananya diperuntukkan bagi warga di tiga dusun tersebut, yakni Gamacca, Hakayya, dan Tabbuakkang. Padahal, dalam rancangan anggaran biaya (RAB) proyek ini rampung pada 2009.

Akibat terbengkalainya mesin pembangkit listrik tenaga air ini, warga dusun yang berjumlah sekitar 500 keluarga mengancam membongkar paksa mesin turbo yang sudah dipasang di aliran sungai Dusun Tabbuakkang.

"Terbengkalainya pembangunan PLTMH jelas merugikan masyarakat di tiga dusun. Kalau tidak segera dioperasikan, lebih baik dibongkar saja," kata tokoh masyarakat Dusun Tabbuakkang, Marsal.

Marsal mengatakan, hingga kini warga belum mengetahui penyebab terbengkalainya pembangkit listrik tersebut. Warga tidak percaya jika alasan pembangkit itu tidak dilanjutkan karena terkendala anggaran. Sebab, dalam RAB, anggaran proyek yang ditangani Dinas Koperasi, Perdagangan, Pertambangan dan Energi Bulukumba itu sudah cair, tinggal menunggu pembangkit tersebut digunakan.

"Tidak ada alasan bagi PT Abadi Intra, pelaksana kegiatan pembangunan pembangkit listrik tersebut," tutur dia.

Mesin PLTMH yang dipasang di Sungai Tabbuakkang—berbatasan dengan Borong, Kabupaten Sinjai—itu belum sepenuhnya rampung. Masih ada pipa besar saluran air ke sungai itu yang belum dipasang. Meski materialnya sudah ada, pemasangan pipa belum dilakukan.

Begitu juga dengan kabel jaringan, pemasangannya sudah hampir rampung, bahkan instalasi jaringan ke rumah warga sudah terpasang. Jika PLTMH ini beroperasi, masyarakat di tiga dusun di Desa Kindang itu tidak kesulitan lagi memperoleh listrik.

"Kami sangat mengharapkan pemasangan PLTMH ini segera dirampungkan karena kami sudah tiga tahun menunggu belum juga beroperasi. Ini sangat meresahkan warga," kata warga masyarakat di dusun yang tergolong terpencil ini.

Anggota Komisi I DPRD Bulukumba, Andi Hamzah Pangki, mengatakan, pihaknya segera mengoordinasikan permasalahan ini ke Dinas Koperasi, Perdagangan, Pertambangan, dan Energi, bahkan ke tingkat provinsi dan pusat. Sekretaris Komisi I ini menambahkan, pihaknya juga akan meninjau langsung proyek pembangkit listrik tenaga air itu.

"Kami baru mengetahui proyek PLTMH terbengkalai. Insya Allah kami akan berusaha semaksimal mungkin agar pembangkit itu dapat beroperasi di tiga dusun di Desa Kindang," kata anggota legislatif dari daerah pemilihan Gantarang, Kindang, ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com