Ia memaparkan, alasan harga jual di Jakarta lebih murah karena selama ini Pertamax dipasok dari Depo Plumpang. "Jadi karena jarak Jakarta lebih dekat, harganya lebih murah. Kita hitung berdasarkan jarak. Semakin jauh, harganya semakin mahal," jelas Harun.
Harun membantah jika penurunan kembali harga jual Pertamax untuk bersaing dengan harga Shell. "Kalau dengan mereka, harga mereka lebih rendah kan karena kualitasnya memang beda. Apalagi, yang namanya kompetitor kan memang mengikuti pemimpin pasar, harganya pasti lebih rendah," jelas Harun.
Harun bilang, turunnya harga jual BBM nonsubsidi per 1 Juni 2011 sebagai insentif kepada konsumen. Asal tahu saja, ketika harga Pertamax melambung tinggi menyentuh harga Rp 9.000 per liter, konsumsi Pertamax menurun menjadi 1.800 kiloliter per hari. Padahal, sebelumnya, ketika harga Pertamax di kisaran Rp 7.000 per liter, konsumsi Pertamax bisa mencapai 2.500 kiloliter per hari.
"Kemarin sudah kita review, memang kondisi saat ini harga minyak trennya turun. Dengan fluktuasi harga Pertamax lebih pendek ini lebih menguntungkan konsumen sehingga konsumen lebih banyak menggunakan BBM nonsubsidi," tutur Harun. (Fitri Nur Arifeni/Kontan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.