Jakarta, Kompas -
”Agum Gumelar berlebihan saat menyatakan SBY sampai 2014. Itu masalah pelik dan sensitif,” kata Sayidiman Suryohadiprojo, mantan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.
Sayidiman mengatakan, Agum jangan membuat pernyataan pribadi dengan mengatasnamakan Pepabri. ”Pepabri itu tidak hanya mereka yang duduk di pengurus. Saya juga anggota Pepabri,” kata Sayidiman.
Tb Hasanuddin yang juga Wakil Ketua Komisi I mengatakan, banyak pihak mempertanyakan pernyataan Agum Gumelar. Pasalnya, pernyataan itu memberi kesan bahwa Pepabri telah digeser masuk ke ranah politik praktis. Padahal, organisasi Pepabri bukan untuk saluran politik praktis. Setiap anggota bebas menentukan pilihan politik masing-masing.
Senin (4/7) lalu, di sela-sela ”Senior Gathering” purnawirawan TNI dan Polri di Jakarta, saat menjawab pertanyaan tentang kepemimpinan nasional, Agum mengatakan, walaupun banyak masyarakat menilai rendah, kepemimpinan itu harus dipertahankan hingga 2014. ”Jika suatu pemerintahan yang legitimate digulingkan, besok yang yang menggulingkan akan digulingkan lagi dan seterusnya,” kata Agum.
Sayidiman mengatakan, ia juga tidak sepakat dengan substansi yang disampaikan. Ia menegaskan, banyak orang memang berharap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbuat lebih banyak lagi kalau ingin bertahan sampai tahun 2014. Sementara itu, SBY juga harus legawa turut menyiapkan pemimpin untuk tahun 2014. ”Apalagi, SBY itu, kan, perwira tinggi. Laksanakan, dong, Saptamarga,” katanya.
Menurut Sayidiman, banyak pihak berharap Presiden sukses. Pasalnya, kesuksesan pemimpin negara adalah kesuksesan seluruh bangsa. Namun, unsur ketidakberhasilan bisa terjadi. Kalau sampai ini terjadi, mantan Gubernur Lemhanas ini mengatakan agar SBY mengamalkan Saptamarga. ”Dia harus sadar, jangan sampai semua dikorbankan untuk kepentingan pribadi,” kata Sayidiman.