Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden: Subsidi BBM Dikurangi

Kompas.com - 18/07/2011, 09:48 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kembali menegaskan, pemerintah ingin mengurangi subsidi bahan bakar minyak. Penegasan ini disampaikan ketika Presiden membuka rapat terbatas bidang ekonomi di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (18/7/2011).

"Kita ingin mengurangi subsidi dengan cara mengurangi volume bahan bakar yang disubsidi dulu," kata Presiden singkat.

Turut hadir dalam rapat terbatas tersebut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Erwin Zahedy Saleh, Menteri Perdagangan Mari Pangestu, dan lainnya. Pada rapat tersebut, Presiden juga membahas mengenai kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadhan dan Idul Fitri 2011.

Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas, pemerintah menghitung, lonjakan volume konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi terburuk tahun 2011 adalah 40,49 juta kiloliter, naik 1,8 juta kiloliter dari pagu awal 38,6 juta kiloliter.

Dengan lonjakan konsumsi itu, subsidi BBM tahun ini diproyeksikan menembus Rp 117 triliun atau bertambah sekitar Rp 22 triliun dari pagu awal. Tambahan subsidi oleh pemerintah menunjukkan adanya aspek politis.

Sampai kini, pemerintah masih dilematis, apakah menaikkan harga BBM bersubsidi atau menerapkan pengaturan bahan bakar untuk memotong biaya subsidi. Pemerintah berdalih, menaikkan harga akan memicu inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com