Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Kembali Menguat

Kompas.com - 20/07/2011, 10:56 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Harapan kesepakatan Eropa dan AS untuk memperbaiki krisis utangnya mendorong beberapa pelaku pasar mengurangi penempatan dananya pada safe haven sehingga memicu mata uang rupiah kembali menguat.

Nilai tukar rupiah Rabu (20/7/2011) pagi terhadap dollar AS naik 22 poin menjadi Rp 8.530 per dollar AS dibanding posisi sebelumnya senilai Rp 8.552.

Pengamat pasar uang David Sumual di Jakarta, Rabu mengatakan, melemahnya mata uang dollar AS karena sebagian pelaku pasar sedikit mengurangi asetnya pada safe haven seiring harapan positif dari krisis utang Eropa dan AS.

Ia menambahkan, kondisi itu menjadi salah satu katalis positif bagi mata uang kawasan regional termasuk pada rupiah hari ini. "Penguatan mata uang regional seperti Peso, Baht dan mata uang lainnya bergerak menguat terhadap dollar AS termasuk mata uang lokal," katanya.

Selain di kawasan regional, dollar AS juga bergerak melemah terhadap mata uang kuat dunia lainnya seperti euro, yen, dan franc.

Ia menambahkan, mata uang rupiah dalam jangka panjang masih mempunyai potensi penguatan didorong oleh peringkat Indonesia yang diekspektasikan akan naik pada level layak investasi (investment grade). "Jangka panjang rupiah masih cukup menguat, apalagi peringkat investment grade diprediksi akan diraih Indonesia minimal diawal 2012," katanya.

Ia menambahkan, jika dilihat dari imbal hasil (yield) surat utang negara (SUN) berdenominasi rupiah rata-rata mencapai tujuh persen sudah mencerminkan level "investment grade".

Analis valuta asing Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih menambahkan, sentimen di pasar AS dan Eropa membaik pada perdagangan semalam yang akan membuat pasar Asia hari ini berpotensi menguat termasuk rupiah.

Ia mengatakan, badan pemeringkat Fitch, memberi sinyal peluang Indonesia untuk mendapatkan peringkat investasi lebih dari 50 persen pada 12 hingga 18 bulan mendatang. "Saat ini peringkat Indonesia ada di BB+ (double B plus), satu tingkat di bawah peringkat investasi dengan outlok positif," katanya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com