Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank Sentral Borong Emas

Kompas.com - 04/08/2011, 09:34 WIB

LONDON, KOMPAS.com- Emas kembali mencatatkan rekor tertingginya pada perdagangan Kamis (4/8/2011). Kenaikan harga emas ini didorong oleh semakin meluasnya krisis utang di Eropa dan dampaknya terhadap pertumbuhan regional sementara data memperlihatkan semakin banyak bank sentral yang membeli emas sepanjang bulan Juni.

AS memang dapat terhindar dari gagal bayar, tetapi fokus beralih pada lembaga pemeringkat kredit yang sudah memperingatkan AS akan diturunkan peringkatnya karena keuangannya tetap rentan. Perkembangan di Eropa tidak kalah buruknya. Imbal hasil obligasi Italia mencapai titik tertinggi dalam satu dekade lebih, di atas 6 persen.Faktor-faktor tersebut membuat semakin banyak orang yang mencari emas sebagai investasi yang aman.

Sementara itu, laporan bulanan Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan bank sentral di Thailand, Rusia dan Kazakhstan menambah cadangan emas mereka sejak dua bulan yang lalu. Hal ini menggambarkan bank sentral pun sudah mengalihkan cadangan mereka dari uang kertas ke emas. Harga kontrak emas sudah naik lagi menjadi 1.675,90 dollar AS  per troy ounce.

"Jika melihat pasar obligasi Eropa, akan terlihat imbal hasil pada obligasi Italia dan Spanyol naik menjadi 6 persen. Sehingga krisis utang Eropa  semakin meluas ke Italia dan Spanyol. Potensinya lebih berbahaya dibandingkan dengan Yunani karena ekonomi mereka lebih besar.  Emas bereaksi terhadap hal ini, itulah yang menjadi pendorong utama kenaikannya," ujar Jesper Dannesboe analis komoditas pada Societe Generale.

Data IMF menunjukkan banks sentral Thailand meningkatkan cadangan emas untuk ketiga kalinya dalam tahun lalu. Emas Thailand bertambah lagi sebanyak 18,66 ton pada Juni sehingga total jumlah cadangan emasnya mencapai 127,524 ton. Kemarin, bank sentral Korea juga menyatakan membeli emas untuk pertama kalinya dalam 10 tahun terakhir pada Juni dan Juli lalu. Harga emas sudah naik 17 persen hingga pertengahan 2011, berarti sudah 11 tahun berturut-turut harganya naik terus. Investor pun terus memburu logam kuning ini. (Reuters/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

    Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

    Work Smart
    Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

    Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

    Whats New
    MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

    MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

    Whats New
    Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

    Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

    Whats New
    Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

    Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

    Whats New
    Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

    Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

    Whats New
    Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

    Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

    Whats New
    Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

    Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

    Whats New
    Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

    Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

    Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

    Whats New
    Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

    Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

    Whats New
    Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

    Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

    Whats New
    Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

    Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

    Whats New
    TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

    Whats New
    Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

    Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

    Earn Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com