Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Istana Presiden Hemat Penggunaan Air

Kompas.com - 02/09/2011, 14:02 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ambrolnya pintu limpasan saluran pembuangan Tarum Barat/Kalimalang ke saluran Kali Buaran berikut sebagian tanggulnya di Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, sejak Rabu (31/8/2011) malam, membuat pihak Istana Kepresidenan, Jakarta, melakukan penghematan air.

Pasokan air untuk Istana Kepresidenan dan Istana Wakil Presiden, Kantor Gubernur DKI Jakarta, serta Gedung DPR RI turut terganggu akibat ambrolnya pintu limpasan dan tanggul tersebut. "Upaya penghematan air dilakukan seraya mengimbau lingkungan Istana Kepresidenan untuk (menggunakan air) seperlunya saja," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan, Jumat (2/9/2011).

Pada Jumat ini, menurut keterangan seorang petugas Palyja, Odor Hutabarat, Palyja telah memasok air sebanyak dua kali. Pada setiap pengiriman, truk air Palyja membawa 10.000 liter air. Sementara itu, pada Kamis malam kemarin, perusahaan air tersebut telah memasok air sebanyak 15 kali atau setara 150.000 liter air. Dengan demikian, sejak Kamis malam hingga Jumat ini, Palyja telah memasok sekitar 170.000 liter air.

Julian mengatakan, pelaksanaan penghematan air berhasil sehingga Istana Kepresidenan tidak mengalami kekurangan pasokan air. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun tak berencana berkantor di kediamannya di Puri Cikeas Indah akibat keterbatasan pasokan air ini.

Julian mengatakan, Istana Kepresidenan menerima informasi bahwa kerusakan pintu limpasan dan sebagian tanggul tersebut akan diperbaiki Ditjen Cipta Karya dan Kementerian Pekerjaan Umum selama tiga hari. Di ruang wartawan Istana Kepresidenan, yang kerap disebut bioskop, aliran air mati. Petugas di sana hanya menyediakan sebuah ember berisi air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

    Spend Smart
    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

    Spend Smart
    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

    Work Smart
    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

    Whats New
    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

    Whats New
    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

    Whats New
    [POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    [POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

    Whats New
    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

    Spend Smart
    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

    Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

    Whats New
    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

    Whats New
    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

    Whats New
    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

    Whats New
    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

    Work Smart
    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

    Spend Smart
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com