Lombok Tengah
”Lombok dan Bali merupakan Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional yang terus dikembangkan. Bandara internasional ini merupakan bagian dari program akselerasinya,” kata Hatta, saat meninjau lokasi pembangunan megaproyek Bandara Internasional Lombok, yang berlokasi di Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (11/9).
Hatta mengatakan, dengan adanya bandara internasional itu, NTB akan menjadi daerah baru pertumbuhan ekonomi khusus sekaligus sebagai destinasi pertemuan internasional.
Keberadaan Bandara Internasional Lombok akan memacu pertumbuhan ekonomi kerakyatan karena dengan sendirinya akan tumbuh restoran dan usaha kerakyatan lainnya.
”Sudah pasti pariwisata di NTB akan maju dan akan ada investasi pemerintah triliunan rupiah di Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional itu,” ujarnya.
Pada 22 Juli, pemerintah memutuskan mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di Provinsi NTB, dengan menetapkan areal seluas 1.200 hektar di Lombok bagian selatan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional.
Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional, yang lazim disebut kawasan Mandalika, akan dijadikan tempat pertumbuhan baru di daerah Lombok bagian selatan yang berbasis wisata.
Selain memprioritaskan potensi pariwisata, juga akan dikembangkan sentra produksi pangan yang meliputi pertanian, peternakan, dan kelautan serta pengembangan eksplorasi energi geotermal di daerah pegunungan Rinjani.
Keputusan percepatan pembangunan yang diambil dalam sidang kabinet terbatas itu diharapkan sejalan dengan rencana pemanfaatan Bandara Lombok.
Saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap program itu sukses dilakukan selama tiga tahun.