ATLANTA, KOMPAS.com - General Electric atau GE, produsen mesin dan alat listrik berkapasitas besar, mengumumkan perjanjian penjualan atau pemesanan senilai 3 miliar dollar AS dalam bisnis energi di seluruh dunia.
Salah satu proyek yang menjadi tonggak bersejarah mereka ada di Indonesia, yakni proyek instalasi turbin gas aeroderivatif tingkat lanjut berteknologi LM6000-PG di Senipah, Kalimantan Timur.
Instalasi LM6000-PG ini adalah yang pertama di Asia dan mesin kedua di dunia yang ditanamkan. Pemasangan teknologi ini menjadi bagian dari upaya Indonesia meningkatkan elektrifikasi dengan menambah pembangkit-pembangkit listrik baru.
"Teknologi energi, mulai dari eksplorasi hingga pembangkit listrik, terus mendapatkan permintaan yang tinggi dari konsumen kami, terutama dari negara-negara berkambang. Investasi kami pada pengembangan teknologi dan akuisisi yang kami lakukan belum lama ini memungkinkan kami untuk menolong kosumen yang berupaya meningkatkan proses intensifikasi energinya," ujar Vice Chairman General Electric, John Krenicki di Atlanta, melalui siaran pers yang diterima Kompas, Rabu (21/9/2011).
GE sudah memegang lebih dari 800 juta dollar AS komitmen untuk memasok pembangkit listrik tenaga angin dan turbin gas untuk proyek-proyek di Brasil yang akan menghasilkan 1,4 gigawatt listrik.
Adapun di Australia, teknologi GE dipilih untuk membangun fasilitas gas alam terapung (Floating Liquefied Natural Gas platform/ FLNG). Ini adalah proyek pertama pada industri FLNG yang datang dari kereta berpendingin. Sementara di Irak, GE juga dipilih British Petroleum untuk mengembangkan produksi minyak di Rumaila, Irak bagian selatan dengan nilai proyek 40 juta dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.