Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perlemahan IHSG Kian Dalam

Kompas.com - 22/09/2011, 12:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Perlemahan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG telah memasuki hari keempat, namun pada penutupan sesi siang ini, perlemahannya semakin dalam.

IHSG di Bursa Efek Indonesia atau BEI jatuh 226,66 poin atau 6,13 persen di level 3.470. Pergerakan indeks sepanjang pagi hingga tengah hari ini terjadi di kisaran 3.482 hingga posisi tertinggi 3.695.

Pada pukul 11.48, indeks sudah terperosok di level 3.483 atau melorot 5,78 persen. Dengan demikian, perlemahan indeks ini sama dengan posisi terendah dalam delapan bulan ini yang terjadi pada akhir bulan Januari 2011.

Keterpurukan ini meneruskan tren yang sudah dibentuk sejak pembukaan bursa tadi pagi. Keterpurukan bursa terjadi di seluruh Asia, mengikuti bursa Wall Street yang juga jatuh malam harinya.

Investor mewaspadai potensi perekonomian Amerika Serikat yang kelabu dengan risiko penurunan yang signifikan dari Bank Sentral mereka, The Federal Reserve. Meski demikian, dollar AS menguat menyusul prospek suku bunga yang lebih tinggi setelah The Fed berniat menjual surat utang berjangka waktu pendek senilai 400 miliar dollar AS.

Uang yang diperoleh dari penjualan itu akan dipakai untuk membeli surat utang yang lebih pendek atau dikenal dengan Operasi Kembar.

"Jujur saja, saya terkejut melihat begitu banyak penghindaran risiko setelah Pengumuman The Fed. Saya tidak berpikir bahwa banyak orang yang berharap The Fed meningkatkan neracanya, namun ini kelihatannya harapan ke arah pergerakan yang lebih lunak," ujar Analis Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ di Tokyo, Teppei Ino kepada Reuters.

Pada pertengahan hari ini, sebelas bursa yang terpantau di Asia seluruhnya melemah. Indeks Nikkei 225 jatuh ke level 8.561 terperosok 180 poin atau 2 persen.

Sementara itu, Indeks Hang Seng ada di posisi 18.055 atau melorot 768 poin (4 persen), dan indeks CSI 300 China tergelicir ke posisi 2.715 atau turun 55,82 poin (2,01 persen). Adapun indeks TWSE Taiwan terpuruk ke posisi 7.318 atau melemah 217,6 poin (2,89 persen).

Sementara itu, di India, indeks Sensex terperosok di level 16.750 atau terpuruk 314,9 poin (1,85 persen). Dari Korea Selatan, indeks Kospi berada di level 1.793 atau melemah 60,6 poin (3,27 persen). Adapun indeks ASX 200 di Australia bercokol di level 3.968,5 atau melemah 103,3 poin (2,54 persen). 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com