Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlalu Terlambat untuk Mundur

Kompas.com - 23/09/2011, 03:28 WIB

Berbagai kelambanan sebenarnya sudah mewarnai persiapan Indonesia sebelum aparat KPK menggerebek Wafid di kantornya di lantai 3 Kemenpora. Surat keputusan pembentukan pelatnas (yang menetapkan siapa saja atlet, pelatih, dan ofisial calon kontingen Indonesia) baru berangsur terbit sejak akhir Februari. Para atlet dan pelatih pun sempat merasa menjadi layangan putus selama dua bulan.

Di jajaran birokrasi SEA Games, Indonesia baru menggelar Pertemuan Dewan Federasi SEA Games pada akhir Februari. Padahal, pertemuan yang menelurkan kepastian jumlah cabang yang akan dipertandingkan itu seharusnya telah digelar pada 2010.

Sebelum ditangkap, Wafid mengakui, jajaran yang menyiapkan SEA Games harus lebih membenahi koordinasi karena panjangnya rantai organisasi pelaksana SEA Games kali ini. Untuk menyediakan segala kebutuhan kontingen, misalnya, rantai itu bermula dari induk organisasi cabang olahraga yang diwakili oleh tim pelatnas, naik ke Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Prima) Utama, naik lagi ke Dewan Pelaksana Prima untuk pengesahan, lalu ke Kemenpora sebagai pemilik dana.

Mengacu pada Piagam dan Aturan Federasi SEA Games, jalan Indonesia untuk mundur memang sudah tertutup. Pasal 4 (b) Prinsip Fundamental menjelaskan, batas terakhir komite olahraga sebuah negara untuk membatalkan diri adalah setahun setelah keputusan sebagai tuan rumah disahkan Federasi SEA Games. Untuk Indonesia, batas itu adalah 4 Juni 2008.

Artinya, Indonesia sudah mengabaikan tenggat pengibaran bendera putih selama tiga tahun. Apa yang akan terjadi, marilah kita cermati hari demi hari selama 49 hari ke depan. (IRE)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com