Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Memilih Payung yang Sesuai Ukuran Badan

Kompas.com - 17/10/2011, 11:35 WIB

KOMPAS.com - Memproteksi diri, keluarga, dan harta benda terhadap risiko masa depan sudah menjadi kebutuhan wajib. Agar asuransi bisa memberi proteksi dan manfaat sesuai keinginan, Anda perlu memilah produk sesuai risiko yang ingin diproteksi.

Sedia payung sebelum hujan. Pepatah klasik ini selalu menjadi analogi umum yang disampaikan tenaga pemasaran asuransi maupun agen asuransi, untuk memberikan gambaran kepada calon nasabah tentang pentingnya berasuransi.

Anda tentu sudah hafal teknik tenaga pemasaran dan agen asuransi yang selalu mengingatkan mengenai berbagai risiko tidak terduga yang bakal ditemui di kemudian hari. Mulai dari risiko terpapar penyakit, mengalami kecelakaan lalu lintas, cacat anggota badan, hingga risiko kematian. Tak hanya itu, bayang-bayang pembengkakan biaya pendidikan untuk anak di masa depan pun tak menjadi persoalan jika mendapat perlindungan asuransi.

Sebenarnya, asuransi merupakan produk janji untuk mengganti sebagian kerugian finansial terhadap risiko yang terjadi secara tidak terduga pada pembeli produk asuransi (polis) di kemudian hari. Tak hanya perlindungan terhadap jiwa, asuransi juga memproteksi risiko atas harta benda yang dimiliki. Misalnya, risiko kebakaran rumah atau kecelakaan di jalan raya yang membuat kendaraan rusak parah.

Nah, agen dan tenaga pemasaran asuransi selalu mengingatkan kepada kita semua untuk mengantisipasi risiko itu dengan cara membeli produk asuransi. Untuk perlindungan jiwa, mereka menawarkan berbagai produk mulai yang konvensional maupun syariah. Di dalamnya terdapat berbagai jenis asuransi mulai kecelakaan, kesehatan, asuransi jiwa, juga asuransi pendidikan

Meski begitu sebenarnya banyak orang yang enggan mengalokasikan sebagian penghasilannya untuk membeli produk asuransi. Golongan orang-orang ini merasa membeli potensi risiko di masa depan yang belum tentu bakal terjadi merupakan aktivitas membuang uang secara percuma. Toh, kalau risiko itu temyata tidak terjadi, uang yang ditanam di produk tersebut akan hangus.

Nah, sebelum memutuskan apakah Anda perlu membeli produk asuransi atau tidak, atau memilih produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan, sebaiknya Anda dan keluarga membuat kalkulasi. Silakan menyusun daftar berbagai risiko yang mungkin menimpa diri, anggota keluarga, dan harta benda, sehingga mendapat jaminan asuransi.

Perencana keuangan Shildt Financial Planning Risza Bambang menyatakan, setidaknya ada beberapa risiko yang mungkin terjadi dalam kehidupan ini.

Pertama, risiko kematian suami atau istri yang bisa berdampak negatif secara finansial bagi anak. Terutama menyangkut kelangsungan hidup mereka, maupun untuk mewujudkan keinginannya.

Kedua, risiko sakit, kecelakaan, cacat tetap, hingga terserang penyakit kritis, yang mungkin terjadi kepada suami atau istri. Kondisi ini secara fmansial bisa menggerus dana atau pendapatan keluarga. Maklum, biaya pengobatan dan perawatan terhitung cukup mahal.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Meski Ada Momen Ramadan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

    Whats New
    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

    Whats New
    Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

    Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

    Whats New
    Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

    Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

    Whats New
    Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

    Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

    Whats New
    CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

    CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

    Whats New
    Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

    Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

    Whats New
    BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

    BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

    Whats New
    BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

    BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

    Whats New
    Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

    Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

    Whats New
    Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

    Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

    Earn Smart
    Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

    Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

    Whats New
    Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

    Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

    Whats New
    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

    Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

    Whats New
    Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

    Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com