Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Lada Naik, Stok Tipis

Kompas.com - 22/10/2011, 02:59 WIB

Pangkal Pinang, Kompas - Petani lada di Kepulauan Bangka Belitung tidak dapat menikmati kenaikan harga tertinggi sepanjang sejarah. Dalam situasi harga melambung hingga 12.000 dollar AS per ton, petani justru tak memiliki cadangan lada.

Ketua Badan Pengelolaan, Pengembangan, dan Pemasaran Lada Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Syamsuni Saleh mengatakan, sebelumnya, harga tertinggi pada kisaran 8.500 dollar AS per ton. ”Pasar kekurangan pasokan karena petani hanya mampu memenuhi rata-rata 6.000 ton,” ujarnya di Pangkal Pinang, Jumat (21/10).

Penurunan pasokan terjadi akibat makin sempitnya areal kebun lada. Asosiasi Eksportir Lada Indonesia (AELI) Kepulauan Babel mencatat, tak lebih dari 6.000 hektar kebun lada produktif di Babel. Jumlah itu menurun drastis dibandingkan dengan era 1990-an yang mencapai 40.000 hektar. Ketua AELI Babel Zainal Arifin mengatakan, penurunan pasokan lada dari Babel pernah diprotes importir di Eropa. Mereka menuding Babel menahan pasokan.

Pala musnah

Dari Banda Aceh dilaporkan, tanaman pala di provinsi ini terancam punah. Dari sekitar 17.264 hektar tanaman pala, 75 persen di antaranya musnah karena terserang hama dan penyakit tanaman. Kondisi tersebut membuat nasib petani pala kian tak pasti.

Aceh Selatan menjadi pusat penghasil pala utama di Aceh hingga saat ini. Dari total luas tanaman pala di provinsi ini, sekitar 87 persen berasal dari Aceh Selatan. Suhasmi, petani pala di Kluet Utara, Aceh Selatan, mengatakan, merajalelanya hama ulat pada tanaman pala karena hilangnya burung pemakan ulat.(RAZ/HAN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com