Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tebu Transgenik Direkomendasikan Menteri LH

Kompas.com - 24/10/2011, 22:11 WIB
Ichwan Susanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com Hasil pengembangan tanaman tebu telah menghasilkan jenis tebu produk rekayasa genetika (PRG) toleran kekeringan. Tebu ini sudah selesai dan disetujui oleh Komisi Keamanan Hayati, serta mendapatkan rekomendasi dari Menteri Lingkungan Hidup.

Kini, tebu tahan kekeringan itu dalam proses penerbitan sertifikasi keamanan hayati oleh Menteri Pertanian.

"Sudah direkomendasikan oleh Menteri Lingkungan Hidup kepada Menteri Pertanian. Tetapi, sampai saat ini belum keluar sertifikasi dari Menteri Pertanian, padahal sudah ada rekomendasi Menteri Lingkungan Hidup," papar Prof Bambang Sugiharto, peneliti dan ahli bioteknologi perancang tebu itu, Senin (24/10/2011) malam, melalui surat elektronik dari Osaka, Jepang.

Bambang menjelaskan, temuan tebu itu milik PT Perkebunan Nusantara XI Surabaya. Selain tebu PRG toleran kekeringan, ia pun menciptakan tebu PRG rendemen tinggi dan tebu PRG efisien pupuk fosfat. Untuk tebu rendemen tinggi, sedang menyusul untuk diuji keamanan lingkungannya.

Bambang yang juga Guru Besar Biologi Molekuler Fakultas MIPA Universitas Jember menjelaskan, tanaman tebu memiliki penyerapan air tinggi. Karena itu, diharapkan tebu PRG toleran kekeringan bisa memberi jalan keluar bagi penanaman tebu di lahan kering atau tegalan yang banyak di luar Jawa.

Produk itu diperoleh dengan merakit struktur genetika tebu dengan memasukkan gen yang menghasilkan betain atau asam amino. Keberadaan betain membuat tebu toleran terhadap kondisi lahan kering.

Pada uji terbatas, tebu PRG punya rendemen lebih tinggi 1 persen dibandingkan tebu kontrol yang sebesar 7,83.

PTPN XI Surabaya telah menyiapkan lahan 29.000 hektar untuk ditanami tebu transgenik. PTPN XI memiliki 67.000 hektar lahan dan 40 persennya lahan kering atau tegalan.

Tebu PRG diyakini menjadi salah satu jalan keluar meningkatkan produksi. Saat ini produktivitas tebu 70 ton gula per hektar per tahun. Dengan tebu PRG, hasilnya meningkat 20 persen.

Sementara itu, pengembangan tebu PRG rendemen tinggi bekerja sama Universitas Jember dan Institut Teknologi Bandung dan tebu PRG efisien pemupukan fosfat bersama Institut Pertanian Bogor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com