Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Investasi, Indonesia Kalah Menarik dari Malaysia

Kompas.com - 11/11/2011, 20:30 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seribu pelaku bisnis utama di seluruh dunia menilai Indonesia kalah menarik dari Singapura dan Malaysia untuk tempat investasi. Nyata adanya jika fundamental ekonomi kita dan potensi pasar besar belum terkampanyekan secara global.

"Hasilnya bagi kita di Indonesia memang di luar dugaan, tapi memang demikian halnya berdasarkan surveinya. Ini harus menjadi perhatian bahwa kita tidak cukup dengan fun damental dan data yang bagus tentang pasar modal kita," kata Managing Partner Transaction Advisory Services Ernst & Young, David Rimbo.

Survei itu adalah Survei Global Capital Confidence Barometer Ernst & Young terbaru dan diluncurkan di Jakarta, Jumat (11/11 /2011).

Posisi Indonesia sebagai tempat tujuan investasi masih berada di bawah China, India, Australia, Singapura, Malaysia. Pendapat itu dinyatakan pimpinan perusahaan global maupun pimpinan perusahaan yang berada di kawasan Asia Tenggara (South East Asia/SEA).

Global Capital Confidence Barometer Ernst & Young adalah sebuah survei terhadap lebih dari 1,000 eksekutif senior perusahaan besar di seluruh dunia dan di seluruh sektor industri. Diukur dari segi pendapatan, mereka mencakup perusahaan berpendapatan kurang dari 100 juta dollar AS hingga lebih dari 20 miliar dollar AS. Survei ini dilakukan Economist Intelligence Unit. Studi global ini dilakukan setiap enam bulan sekali mulai Novemb er 2009.

Presiden Direktur Rajawali Asia Resources, Rudiantara, menyatakan pendapat dalam survei itu bersifat subyektif dan intuitif. Namun ia sepakat hasil survei itu segera direspon dengan kebijakan dan pemasaran yang lebih baik. Memang, survei itu tidak memasukkan komponen sebab maupun alasan responden dalam memilih jawaban atas pertanyaan terbuka maupun tertutup

Menurut dia, Indonesia masih menjanjikan karena pertumbuhan ekonomi yang relatif stabil, termasuk saat krisis 2008 dan ancaman saat ini. Dua hal yang harus diperbaiki adalah infrastruktur dan pemberesan persoalan ketenagakerjaan. Sejumlah regulasi pemerintah juga dinilai kurang berpihak pada investor asing. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com