Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasar Cenderung "Profit Taking", Rupiah Melemah

Kompas.com - 15/11/2011, 10:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar mata uang rupiah terhadap dollar AS di antarbank Jakarta pada Selasa (15/11/2011) pagi melemah 25 poin ke posisi Rp 8.975 dibanding sebelumnya Rp 8.950.

"Pelaku pasar uang masih wait and see cenderung ke arah profit taking sehingga memicu nilai tukar dalam negeri terhadap dollar AS melemah," kata analis pasar uang Monex Investindo, Ariston Tjendra di Jakarta.

Ia mengemukakan, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan bahwa Eropa mungkin akan melalui masa-masa terburuk sejak perang dunia kedua seiring pemimpin di Italia dan Yunani berusaha membentuk pemerintahan dan membatasi dampak dari krisis hutang zona Eropa. "Eropa sedang berada dalam salah satu masa tersulit, mungkin yang paling sulit sejak perang dunia kedua," kata dia.      Kondisi itu, lanjut dia, akan memicu pelemahan mata uang dalam negeri terhadap dollar AS. Diperkirakan dollar AS masih menjadi "safe-haven" saat ini. "Masih belum jelas apakah periode untuk melepas aset beresiko telah berakhir, atau apakah pasar ingin kita untuk menentukan safe-haven untuk masalah di Eropa adalah dollar AS," kata dia.

Meski demikian, kata dia, pergerakkan rupiah masih stabil seiring dengan Bank Indonesia yang berkomitmen untuk menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Ia mengemukakan, kekhawatiran pasar sempat merebak ketika tingkat imbal hasil (yield) obligasi Italia naik melebihi tujuh persen.

Ia menambahkan, mata uang euro juga merosot tajam terhadap dollar AS pada awal pekan ini, dan masih berpotensi turun lebih dalam lagi, setelah terbentuknya pemerintahan baru di Italia dan Yunani gagal meredakan kekhawatiran pasar atas penyelesaian krisis utang zona euro.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com