JAKARTA, KOMPAS.com - Ekonom senior Standard Chartered, Fauzi Ichsan, menyebutkan pertumbuhan ekonomi Indonesia turun dari 6,5 persen tahun ini menjadi 5,8-6 persen tahun 2012. Prediksi ini bertolak belakang dengan asumsi pemerintah dalam Rancangan APBN 2012.
"Inflasinya (pun) naik dari 4 pada akhir tahun ini menjadi 5 persen akhir tahun depan," ujar Fauzi, dalam pemaparan kondisi perekonomian Indonesia, di Jakarta, Kamis (24/11/2011).
Prediksi ini, kata Fauzi, bersandar pada prospek kenaikan TDL (Tarif Dasar Listrik), kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM), dan kenaikan harga pangan. Mengenai harga pangan, kenaikan ini dikarenakan adanya bencana banjir di Thailand. Negara ini menjadi salah satu pemasok beras bagi Indonesia.
Untuk kenaikan TDL, pemerintah memang ada rencana menaikan ini sebesar 10 persen pada tahun depan.
Sementara itu, Fauzi menuturkan, kurs rupiah terhadap dollar AS diperkirakan akan menguat tahun 2012. "Saya harap Rp 8.400 per dollar AS, sesuai dengan penguatan mata uang Asia lainnya dan penguatan pasar saham Asia," katanya.
Fauzi pun menuturkan, neraca transaksi berjalan tetap akan surplus. Namun, surplusnya lebih rendah 1 miliar dollar AS pada 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.