Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CPO Dorong Kinerja Ekspor

Kompas.com - 03/12/2011, 02:39 WIB

Nusa Dua, Kompas - Defisit pasokan minyak nabati dunia akibat pelambatan produksi bakal membuat harga minyak sawit mentah tetap menarik. Kondisi ini membuat minyak kelapa sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) akan berperan besar menolong kinerja ekspor.

Sejumlah analis komoditas terkemuka dunia mengemukakan ini dalam sesi terakhir 7th Indonesian Palm Oil Conference yang diselenggarakan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) di Nusa Dua, Bali, Jumat (2/12). Mereka adalah Dorab E Mistry dari Godrej International Limited yang berbasis di London, Inggris; James Fry dari LMC International yang berbasis di Oxford, Inggris; Michael J Dawyer, Kepala Ekonom Foreign Agricultural Services, badan perdagangan internasional Kementerian Pertanian Amerika Serikat; dan Guo Jia Hua, Direktur Dongling Grain and Oil, perusahaan perdagangan komoditas berbasis di Shenzen, China.

Dorab memperkirakan harga CPO di pelabuhan Indonesia dan Malaysia naik bertahap hingga menembus 1.150 dollar AS per ton pada Juni 2012. Adapun Fry memperkirakan harga rata-rata CPO adalah 850 dollar AS per ton.

Prediksi harga relatif tinggi karena permintaan naik 6 juta ton, sementara pasokan hanya naik 4,3 juta ton karena siklus pelambatan produksi tahun 2012. Pangsa pasar CPO bakal terus meningkat karena harganya lebih murah dari minyak kedelai, bunga matahari, dan biji-bijian.

”Saya yakin industri minyak sawit tetap bagus. Tidak pernah saya melihat permintaan naik sampai enam juta ton,” ujarnya.

Produksi CPO Indonesia tahun 2011 diprediksi mencapai 25,2 juta ton dan Malaysia 18,8 juta ton. Konsumsi yang terus meningkat membuat China dan India akan tetap mengimpor minyak nabati.

Sementara itu, James Fry memberikan analisis, harga CPO mencapai 850 dollar AS per ton dengan melihat krisis Eropa dan Amerika Serikat berpotensi menekan harga minyak bumi Brent menjadi 79 dollar AS per barrel. Dia juga melihat gejala penurunan produksi dalam enam bulan ke depan yang bisa memengaruhi harga CPO. (HAM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com