Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Zona Euro Lemah di Koordinasi

Kompas.com - 03/12/2011, 18:08 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Krisis zona euro terbilang kian menjadi. Faktor lemah yang kini menjadi sorotan adalah koordinasi. Bahkan, menurut salah seorang tokoh yang menjadi pelopor munculnya mata uang euro, Jacques Delors ada kesenjangan antara pusat kekuasaan dalam koordinasi kebijakan ekonomi soal pemberian izin sejumlah anggota meningkatkan utang. Alhasil, katanya sebagaimana dikutip dari Daily Telegraph pada Sabtu (3/12/2011), utang pun meningkat bagai tak terkendali.

Sebagai kepala Komisi Eropa sejak 1985 sampai dengan 1995, Delors menjalankan peran penting dalam proses peluncuran euro. Pernyataan itu disampaikan ditengah meningkatnya keraguan terhadap kelangsungan zona euro.

Dalam wawancara tersebut, Delors mengatakan akar krisis utang bukan hanya dari ide mata uang tunggal itu saja, tetapi dari sebuah kegagalan dalam pelaksanaan oleh pemimpin politik yang mengawasi peluncurannya. Dia mengatakan mereka menutup mata terhadap kelemahan fundamental dan ketidakseimbangan ekonomi negara anggota.

"Menteri keuangan tidak ingin melihat sesuatu yang tidak menyenangkan yang akan memaksa mereka menyelesaikannya," kata pria asal Perancis berusia 86 tahun ini.

Delors bersikeras bahwa seluruh negara Eropa memiliki kesalahan dalam krisis utang - yang memicu kekhawatiran terhadap keberlangsungan euro. "Setiap orang harus menguji hati nurani mereka," kata dia.

Dia menambahkan reaksi dari pemimpin Uni Eropa dalam masalah ini terlalu sedikit dan sedikit terlambat.

Secara terpisah Delors mengidentifikasikan sebuah kombinasi dari sikap keras kepala Jerman terhadap ide kontrol moneter, dan tidak adanya visi yang jelas dari negara-negara lain.

Jumat kemarin, Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Eropa bekerja untuk mengatur sebuah penyatuan fiskal dalam upaya untuk menentukan anggaran oleh anggota. Merkel dan Presiden Perancis Nicolas Sarkozy telah meminta agar Uni Eropa mengubah perjanjian.

Kedua pemimpin ini akan bertemu pada Senin depan untuk menyetujui proposal bersama yang bakal diajukan dalam pertemuan pemimpin Eropa, pekan depan.
 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

MJEE Pasok Lift dan Eskalator untuk Istana Negara, Kantor Kementerian hingga Rusun ASN di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com