Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mari Pangestu: Hidupkan Budaya agar Tidak Mati

Kompas.com - 07/12/2011, 18:38 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri kreatif atau ekonomi kreatif dapat mengangkat suatu destinasi pariwisata, termasuk Indonesia. "Contohnya seperti Beatles membuat Liverpool jadi terkenal. Ikon kreatif ekonomi dari fashion, film, musik, kuliner, sangat membantu promosi suatu negara," kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Mari Elka Pangestu di acara Seminar Outlook Pariwisata 2012, di Wisma Antara, Jakarta, Rabu (7/12/2011).

Selain itu, Mari menjelaskan ekonomi kreatif merupakan sumber daya terbarukan yang tidak akan habis. Termasuk, lanjutnya, Indonesia yang memiliki beragam budaya sehingga mampu menciptakan inovasi dan kreativitas terus menerus.

Mari mengungkapkan setiap daerah di Indonesia berpotensi untuk ekonomi kreatif namun memiliki kekhasan masing-masing. "Di Jogja, kriya dan pertunjukan. Bandung produk fashion dan anak muda. Bali kombinasi. Batam untuk film. Tiap daerah ada fase dan kelasnya," ungkapnya.

Menurut Mari, semangat ekonomi bukanlah untuk mengomersialisasikan budaya. Namun, lanjutnya, menghidupkan budaya agar tidak mati. "Budaya itu harus living. Agar living, harus ada economic value atau menciptakan pasar. Menciptakan pasar sama dengan menciptakan penonton," tuturnya.

Ia menambahkan dengan terciptanya penonton merupakan suatu bentuk apresiasi terhadap budaya. Misalnya, kata Mari, pertunjukan wayang. "Bisa dibuat lebih modern sehingga anak muda tertarik. Wayang dalam bahasa Jawa, banyak yang tidak mengerti, bisa ditambahkan terjemahan dalam bahasa Indonesia. Atau, durasinya yang biasanya 6 jam, bisa dibuat versi yang lebih pendek," jelasnya.

Sementara itu, Hetifah Syaifudian, anggota Komisi X DPR RI fraksi Golkar, mengungkapkan strategi pengembangan ekonomi kreatif salah satunya adalah perluasan pariwisata dari pariwisata konvensional ke pariwisata pengalaman budaya yang kreatif.

Strategi lainnya perluasan pariwisata lokal ke arah yang mendorong industri kreatif lokal. Misalnya napak tilas budaya Islam dalam batik atau tur ke industri kreatif.

Sedangkan Wakil Bidang Obyek Wisata Rekreasi dan Wisata Bahari Kadin, Putri Intan Sari menuturkan pihaknya tengah membawa berbagai kerajinan daerah untuk dipromosikan ke berbagai negara di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com