Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Baik Diet Ketat Dua Hari dalam Seminggu

Kompas.com - 11/12/2011, 07:50 WIB

KOMPAS.com - Untuk menurunkan berat badan tak jarang para perempuan menjalankan diet dengan cara membatasi jumlah kalori yang masuk ke dalam tubuh. Seringkali diet dengan menghitung kalori ini dilakukan selama tujuh hari seminggu sampai merasa tubuh mereka benar-benar kurus. Padahal menurut penelitian terbaru yang dilakukan University Hospital di South Manchester, diet ketat yang dilakukan selama dua hari dalam seminggu ternyata lebih efektif untuk menurunkan berat badan dibandingkan dengan menghitung kalori yang masuk dalam tubuh selama seminggu.

Para peneliti menemukan bahwa perempuan yang mengonsumsi buah, sayuran, dan daging tanpa lemak selama dua hari selama seminggu, dan lima hari sisanya bebas menyantap berbagai makanan yang disukai, ternyata bisa menurunkan berat badan hampir dua kali lipat lebih banyak dibandingkan perempuan yang melakukan diet ketat terus-menerus.

Untuk melakukan percobaan ini, para peneliti menempatkan 115 relawan perempuan untuk menjalankan satu dari tiga diet yang diujikan. Pada diet pertama, para perempuan ini diharuskan untuk menjalankan diet dengan hanya mengonsumsi 650 kalori sehari selama dua hari dalam seminggu. Diet ini dilakukan dnegan mengurangi konsumsi kalori dari karbohidrat seperti pasta, roti, dan kentang, serta semua makanan berlemak. Setelah menjalankan diet selama dua hari, lima hari sisanya mereka dibebaskan untuk menyantap makanan sehat yang mereka sukai.

Perempuan pada jenis diet kedua juga diharuskan untuk mengurangi karbohidrat selama dua hari dalam seminggu, namun mereka tidak diberi batasan makanan dalam jumlah kalori tertentu. Pada lima hari sisanya, mereka juga diperbolehkan untuk mengonsumsi makanan sehat yang mereka sukai.

Terakhir, pada jenis diet ketiga, para perempuan ini mengikuti diet penurunan berat badan standar (terus-menerus) dengan hanya mengonsumsi sekitar 1.500 kalori setiap harinya dan menghindari makanan berlemak serta alkohol.

Setelah tiga bulan menjalankan program diet ini, perempuan yang menjalankan program diet pertama dan kedua masing-masing mampu menurunkan berat badannya sebanyak 4 kg. Angka ini ternyata hampir dua kali lebih banyak dibandingkan dengan perempuan dengan jenis diet ketiga yang menjalankan diet terus-menerus. Mereka hanya mampu menurunkan berat badan sekitar 2,4 kg saja.

Dr Michelle Harvie dari Genesis Breast Cancer Prevention Centre di tempat tersebut mengungkapkan bahwa selama lima hari terakhir mereka tak menjalankan diet karena masih terbawa efek diet ketat yang telah dijalankan selama dua hari sebelumnya. Hal ini berakibat pada adanya manfaat lanjutan dan perubahan mindset otak selama dua hari berdiet ketat pada pola makan yang dianggap "normal" selama lima hari kemudian. Perubahan mindset ini berakibat pada hilangnya beban dan tekanan untuk berdiet, sehingga membuat diet Anda bisa dilakukan dengan santai, dan lebih bahagia.

Baca juga:
Agar Langsing, Dietlah Dua Hari Sekali
Jadilah Vegetarian, 2 Hari Saja Tiap Minggu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Semakin Mudah dan Praktis, Bayar PKB dan Iuran Wajib Kini Bisa lewat Bank Mandiri

Whats New
Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Ketidakpastian Global Meningkat, Sri Mulyani: Sistem Keuangan RI Masih dalam Kondisi Terjaga

Whats New
Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com