Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BBM Bersubsidi Diduga Ditimbun

Kompas.com - 13/12/2011, 04:50 WIB

Pontianak, Kompas - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat menangkap TM (39) atas dugaan menimbun bahan bakar minyak bersubsidi di Kota Pontianak. Bahan bakar itu diperoleh dari sopir tangki PT Pertamina yang mestinya diantar ke stasiun pengisian bahan bakar untuk umum.

Kepala Subdirektorat I Bidang Industri dan Perdagangan Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Kalbar Ajun Komisaris Besar Erdi A Chaniago, Senin (12/12), mengatakan, tersangka ditangkap pada Sabtu lalu di tempat usahanya, Jalan Khatulistiwa, Batu Layang, Pontianak Utara.

”Kami menetapkan penimbun sebagai tersangka serta menyita mobil tangki berisi 16.000 liter premium, tangki penampung berisi 1.800 liter solar, dan jeriken berisi 70 liter premium sebagai barang bukti,” ujar Erdi.

Erdi mengatakan, tersangka menampung bahan bakar minyak bersubsidi dari mobil-mobil tangki PT Pertamina yang hendak ke SPBU. ”Istilahnya, tersangka menampung ’kencing’ mobil tangki itu sekitar 30-40 liter solar atau premium dari satu mobil tangki. Saat tersangka kami tangkap, ia sedang menampung 70 liter premium dari mobil tangki,” katanya.

Kendati ada indikasi keterlibatan sopir-sopir mobil tangki PT Pertamina, polisi masih akan fokus pada tersangka TM sebagai penimbun. Tersangka akan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi.

Dayat (37), adik tersangka yang membantu usaha penampungan solar itu, mengaku usaha tersebut sudah dijalankan delapan bulan. ”Setiap bulan, kira-kira kami mendapatkan 1.000 liter solar dan sekitar 200 liter premium. Semuanya kami peroleh dari mobil tangki Pertamina yang akan mengirim solar atau premium ke SPBU,” kata Dayat.

Setelah ditampung, bahan bakar minyak bersubsidi itu dijual secara eceran kepada sopir-sopir truk atau bus. Dayat mengaku membeli bahan bakar minyak bersubsidi itu Rp 4.500 per liter dan kemudian dijual lagi. Namun, pengakuan itu terbantahkan oleh harga eceran solar dan premium yang mencapai Rp 6.000 per liter di Kota Pontianak.

Kepala Terminal Bahan Bakar Minyak Pontianak C Yehezkiel mengaku masih menunggu berita acara pemeriksaan (BAP) resmi dari polisi. ”Dari BAP tersebut kami baru bisa melihat tingkat kesalahan sopir itu. Dia dari rekanan PT Pertamina. Kami juga akan melihat bagaimana pengawasannya terhadap sopir,” kata Yehezkiel. (AHA)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com