Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNI Syariah Fokus ke Segmen Ritel Konsumer

Kompas.com - 27/12/2011, 16:07 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Bisnis BNI Syariah Bambang Widjanarko mengatakan, BNI Syariah menargetkan pertumbuhan pendanaan sebesar 25-30 persen untuk tahun 2012 . Adapun pembiayaan diperkirakan tumbuh mencapai 40-50 persen.

"Per September 2011, kami telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 5,13 triliun. Data laporan keuangan per Desember 2011 akan diberikan segera setelah proses audit selesai," ujar Bambang di Kantor PP Muhammadiyah, Jakarta, Selasa ( 27/12/2011 ).

Ia pun berujar, pembiayaan BNI Syariah akan lebih kepada sektor ritel konsumer. Sementara pembiayaan ke sektor komersial, yakni yang plafonnya di atas Rp 10 miliar, BNI Syariah menargetkan tidak lebih dari 20 persen porsinya dari total pembiayaan. Sejauh ini, pembiayaan komersial ini sudah mencapai Rp 1 triliun.

Untuk segmen ritel konsumer, kata dia, BNI Syariah akan mendorong pembiayaan perumahan Griya iB Hasanah dan kartu pembiayaan Hasanah Card. "Meneropong Hasanah Card di 2012 , BNI Syariah insya Allah optimistis untuk raihan kartu menjadi 150.000 kartu. Sementara outstanding diperkirakan menjadi Rp 278 miliar," ujar Bambang.

Selain itu, kata dia, nilai transaksi Hasanah Card tahun ini telah mencapai Rp 516 miliar. Tahun depan, nilai transaksi itu ditargetkan bisa lebih dari apa yang dicapai tahun ini. "Sedangkan untuk Griya Hasanah, insya Allah, BNI Syariah optimistis bahwa dana yang tersalurkan akan menjadi Rp 3 triliun," tutur Bambang.

Secara keseluruhan, BNI Syariah memandang optimis tahun depan sekalipun krisis Eropa yang masih belum selesai. Ini karena kondisi perbankan Indonesia yang masih kuat ditambah dengan status layak investasi (investment grade) yang baru saja didapatkan Indonesia dari lembaga pemeringkat Fitch dengan peringkat BBB-.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com