Secara terpisah, Kepala Ekonom Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa yakin, rasio ekspor terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara lainnya sehingga dampak negatif pelambatan ekonomi global terhadap perekonomian akan lebih kecil ketimbang negara lainnya. Impor yang terus naik menandakan ada peningkatan aktivitas perekonomian dalam negeri.
Ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 6,3 persen tahun ini, dengan laju inflasi 5,9 persen. Tahun ini rupiah di kisaran Rp 8.700-Rp 9.200 per dollar AS.
Dalam jangka pendek, diperkirakan masih ada tekanan inflasi bulanan yang cukup tinggi untuk kelompok bahan makanan karena musim paceklik yang biasanya selalu berulang.
”Namun, tekanan tersebut diperkirakan tidak ekstrem mengingat produksi beberapa kebutuhan pokok yang masih baik, seperti sayur-mayur, serta masuknya impor beberapa bahan pangan,” kata Yudhi dalam acara ”2012 Indonesian Investment Outlook” Danareksa. Tampil juga Kepala Riset Ekuitas Danareksa Sekuritas Chandra Pasaribu dan periset Danareksa Sekuritas, Yudhistira Slamet.