Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silakan Produksi Massal Esemka, tetapi...

Kompas.com - 18/01/2012, 17:32 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim, mengatakan, pihaknya tidak keberatan jika mobil Esemka diproduksi secara maasal. Yang terpenting, kata dia, produksi mobil kebanggaan siswa sekolah menengah kejuruan (SMK) itu harus melibatkan pelaku industri dan tidak berbenturan dengan pendidikan.

Ia menjelaskan, bermitra dengan pelaku industri dapat dilakukan dengan membagi tugas dalam perakitan mobil tersebut. Selain itu, ia juga berrharap, mitra industri dapat merangkul beberapa SMK dalam pelaksanaannya. Langkah itu termasuk untuk pembuatan suku cadang. Diharapkan, para siswa SMK mampu mengerjakannya secara mandiri.

"Tidak masalah mobil Esemka diproduksi secara massal, tapi dengan mitra industri agar para siswa tetap fokus pada pendidikan," kata Musliar kepada Kompas.com, Rabu (18/1/2012) di Jakarta.

Musliar mengungkapkan, saat ini berkembang rumor bahwa terdapat empat lembaga BUMN yang akan melakukan konsorsium untuk memproduksi mobil Esemka secara nasional. Menurutnya, dunia SMK akan mendapatkan banyak keuntungan dari banyaknya apresiasi yang ada saat ini. Selain dapat menjadi solusi dari keterbatasan biaya dalam pengembangan mobil tersebut, hal itu juga dapat dijadikan momentum kebangkitan produk nasional.

"Ada kerinduan terhadap produk nasional. Ini adalah momen yang baik, di mana pendidikan mampu mengubah bangsa ke arah yang lebih baik. Tecermin dalam namanya, Esemka yang mencitrakan pendidikan," kata Musliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com