Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Persetujuan Pemerintah Thailand Pengaruhi Harga Karet

Kompas.com - 26/01/2012, 14:36 WIB
Eny Prihtiyani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga karet pada perdagangan di Tokyo kemarin mengalami peningkatan didorong oleh persetujuan Pemerintah Thailand  menopang harga, ditambah dengan pelemahan yen yang memberikan dukungan pada peningkatan harga. Di bursa Tocom, harga Karet untuk kontrak penyerahan Juni ditutup pada 316,5 yen atau meningkat 2,3 yen (0,7 persen) .

Kenaikan harga didorong oleh informasi yang menyatakan pemerintah Thailand yang merupakan produsen Karet terbesar di dunia, pada hari Selasa (24/1) menyetujui anggaran sebesar 15 Miliar baht (477 juta dollar AS) untuk membeli karet jenis USS3 dari petani.

Informasi ini juga memberikan dorongan pada peningkatan harga Karet di India. Saat itu harga Kar et mengalami kenaikan sebesar 3 persen ke level tertinggi sejak 3 bulan karena dorongan dukungan dari Thailand ditambah faktor minyak yang memberikan dorongan ta mbahan peningkatan harga karet.

Thailand merupakan produsen Karet terbesar telah menyetujui anggaran untuk menopang harga. Harga Karet diperkirakan akan naik lebih tinggi jika China akan kembali aktif di pasar setelah liburan imlek.

Data bursa 20 Januari berdasar survei dari 9 gudang di Shanghai, Shandong, Yunnan, Hainan dan Ti a njin menunjukkan persediaan Karet alam yang dipantau oleh Shanghai Futures Exchange turun untuk pertama kalinya dalam enam minggu, turun 120 ton menjadi 34.149 ton. Turunnya persediaan kemungkinan tanda bahwa pembeli China berhati-hati mengisi stok di ten gah harga Karet yang naik dan ketidakpastian tentang prospek penjualan mobil.

Harga karet di pasar spot Bangkok menurut informasi di International Rubber Price menunjukkan Karet j enis RSS-1 diperdagangkan pada 402,10 dollar AS per 100 kg atau meningkat 10, 43 dollar ASper 100 kg.

Sementara itu menurut informasi dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti), Kamis (26/1/2012) harga karet di Palembang diperdagangkan pada Rp33.285/kg. Harga jual komoditas Karet alam jenis slab bersih kadar karet kering (KKK) di pasaran Kota Jambi, juga mengalami kenaikan.

Karet yang merupakan komoditas andalan Provinsi Jambi diperdagangkan di pasar lelang setempat, untuk semua jenis naik Rp 100/kg Rp 200/kg. Harga Karet slab bersih 100 persen berada pada level harga Rp 29.500/kg yang sebelumnya juga naik jadi Rp 29.300/kg, slab bersih 70 persen berada pada level Rp 20.650/kg dan Rp 14.750/kg untuk Karet slab bersih 50 persen. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

MSIG Life Bayar Klaim Meninggal Dunia dan Kesehatan Rp 164 Miliar per Kuartal I 2024

Whats New
Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Di IPA Convex 2024, Pertamina, Petronas, dan MedcoEnergi Sepakat Prioritaskan Kolaborasi

Whats New
Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Bank Mandiri: Suku Bunga Acuan Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Pemerintah Tetapkan 16 PSN Baru, Pelaksanaannya Disebut Tak Butuh APBN

Whats New
Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Kominfo Kembali Buka Pendaftaran Startup Studio Indonesia, Ini Syaratnya

Whats New
41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

41 PSN Senilai Rp 544 Triliun Dikebut Rampung 2024, Ini Kendala Pembangunannya

Whats New
Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Bangun Smelter, Tahun Ini ADMR Alokasikan Capex hingga 250 Juta Dollar AS

Whats New
Simak, 6 Tips Menjaga 'Work Life Balance'

Simak, 6 Tips Menjaga "Work Life Balance"

Work Smart
Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Haji Khusus dan Haji Furoda, Apa Bedanya?

Whats New
Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Potensi Ekonomi Syariah Besar, BSI Gelar Pameran Produk Halal

Whats New
AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

AXA Mandiri Lakukan Penyesuaian Premi Imbas dari Tingginya Inflasi Medis

Whats New
Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Program Ternak Kambing Perah di DIY untuk Atasi Stunting dan Tingkatkan Ekonomi Warga

Whats New
Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Menteri ESDM: Keberadaan Migas Tetap Penting di Tengah Transisi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com