Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemangkasan BI Rate untuk Lindungi Ekonomi Indonesia

Kompas.com - 10/02/2012, 13:41 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan (BI Rate) sebesar 25 basis poin pada Rapat Dewan Gubernur, Kamis (9/2/2012) kemarin, adalah upaya untuk menjaga ekonomi Indonesia agar tidak terpengaruh jauh dengan krisis utang yang terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. "Jadi intinya adalah apa yang kita lakukan termasuk kemarin ini adalah untuk mencoba memberikan dasar atau pondasi agar ekonomi kita tidak terpengaruh terlalu jauh dengan krisis yang terjadi di dunia," sebut Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, di Gedung Bank Indonesia, Jumat (10/2/2012).

Menurut dia, pemangkasan BI rate dari 6 persen menjadi 5,75 persen agar, salah satunya, pertumbuhan ekonomi nasional tidak turun. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri pada tahun lalu berhasil mencapai angka 6,5 persen. "(Agar krisis global) tidak terpengaruh terlalu jauh (sehingga) tertarik ke bawah pertumbuhannya, tidak terpengaruh terlalu jauh (sehingga) ekspornya terpukul. Itu semua kita pertimbangkan," tambah Darmin.

Upaya ini dilakukan BI sekalipun ada dampaknya terhadap nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah memang melemah pada pagi tadi terhadap dollar AS. Nilai tukar rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta, bergerak melemah sebesar 48 poin ke posisi Rp 8.988 dibandingkan dengan sebelumnya di Rp 8.940 per dollar AS.

"Memang bukan tidak ada cost-nya semua itu, mana ada yang gratisan di bawah kolong langit ini. Pasti ada cost-nya sedikit banyak kepada exchange rate (nilai tukar). Kita hitung semua itu dan kita coba cari titik tengah yang paling optimum buat kita sebagai bangsa agar intermediasi jalan, agar sektor riil jalan, agar ekspor tidak terlalu terpukul, dan seterusnya," pungkas Darmin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com