Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merry Riana: Sukses Bukan untuk Dinikmati Sendiri...

Kompas.com - 22/02/2012, 16:28 WIB

Saya membuat resolusi, bahwa kalau saya akan sukses, saya mau sukses selagi muda, sebelum saya mencapai usia 30. Itu semuanya bukan untuk saya, tapi untuk orang tua.

Sebelum anda mencapai keberhasilan, apakah Kak Merry Riana sering mengalami kegagalan?? Bagaimana cara mengatasi dan mencegah agar agar kegagalan itu tidak terulang? (Erwin Handoko, Singkawang, Kalbar)

Banyak orang trauma pada kegagalan. Banyak orang yang down setelah gagal, dan tak punya keberanian lagi untuk meneruskan perjuangan. Lebih parah lagi, banyak orang sama sekali tak berani bertindak apa-apa karena khawatir gagal.

Saya harus mengatakan bahwa tiada sukses yang tidak diwarnai kegagalan. Jika kita gagal dalam mengupayakan bisnis, itu bukan berarti jalan kita telah habis, telah buntu. Seperti yang telah saya katakan, kegagalan adalah ciri perjalanan sukses. Dengan mengalami kegagalan, kita mendapatkan pelajaran untuk mengetahui cara-cara yang lebih baik.
Selalu lakukan perubahan dalam strategi atau pilihan agar kegagalan yang sama tidak terulang lagi. Yang penting bergerak terus, berjuang terus, mencoba terus.

Hal-hal apa saja yang mendorong Cie Merry bisa meraih penghasilan 1 juta dollar Singapura saat umur 26 tahun? Apa target selanjutnya yang ingin dicapai? (Kaninda, Yogyakarta)

Tanggal 29 Mei 2010, saya merayakan ulang tahun saya yang ke-30. Seperti yang mungkin bisa Anda duga, banyak orang yang bertanya kepada saya apakah saya akan membuat resolusi baru untuk 10 tahun yang akan datang.

Dan jawaban saya adalah: tentu saja!

Sebenarnya, saya bahkan telah memikirkan tentang hal ini selama berbulan-bulan.

Saya percaya bahwa apa pun yang dapat saya bayangkan, asal saya percaya, akan bisa dicapai. Impian dapat menjadi kenyataan. Jadi, saya harus sangat berhati-hati dengan apa yang saya inginkan, karena itu bisa benar-benar menjadi kenyataan.

Saya juga percaya bahwa kesuksesan seseorang bukan diukur dari seberapa banyak uang yang dia hasilkan; seberapa mahal mobil yang dia miliki; atau pun seberapa mewah rumah yang dia tinggali; melainkan dari seberapa besar dampak positif yang bisa dia ciptakan di dalam kehidupan orang lain.

Setelah melalui proses perenungan dan introspeksi diri yang cukup lama, akhirnya saya berhasil menyimpulkan apa yang akan menjadi resolusi saya untuk 10 tahun ke depan.

Halaman Berikutnya
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com