Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yuk, Hitung Rasio Keuangan Keluarga

Kompas.com - 04/03/2012, 01:01 WIB
Anastasia Joice

Penulis

Rasio selanjutnya adalah rasio total kekayaan bersih dibandingkan dengan total aset (solvency ratio). Aset bersih didapatkan dari  aset yang Anda miliki dikurangi dengan utang. Misalkan Anda memiliki rumah seharga Rp 500.000.000, tetapi masih berutang kepada bank sebesar Rp 400.000.000, berarti aset bersih Anda hanya Rp 100.000.000 saja.

Contoh perhitunganya, sebuah keluarga memiliki aset bersih sebesar Rp 100.000.000 dengan kekayaan bersih sebesar Rp 20.000.000 maka jika Rp 20.000.000 : Rp 100.000.000 maka didapatkan 20 persen.

Rasio ini sama sekali tidak sehat. Masalahnya, dengan rasio hanya 20 persen sebenarnya Anda tidak mampu menutupi utang Anda dengan aset yang Anda miliki. Akibatnya, Anda dapat mengalami kebangkrutan.

Idealnya rasio ini harus di atas 35 persen. Rasio selanjutnya adalah rasio tabungan. Rasio ini berguna untuk mengukur kekuatan sebuah keluarga dalam menabung atau berinvestasi untuk keperluan di masa datang.

Untuk menghitungnya, bandingkanlah jumlah uang ditabung untuk tujuan investasi dengan pendapatan Anda. Ambil contoh, sebuah keluarga dengan jumlah tabungan atau investasi sebesar Rp 10.000.000 setahun sementara pendapatannya sebesar Rp 100.000.000 maka perhitungannya Rp 10.000.000: 100.000.000 = 10 persen.

Idealnya, minimal Anda menyisihkan pendapatan sebesar 10 untuk ditabung atau diinvestasikan untuk memenuhi kebutuhan di masa depan seperti dana pendidikan anak atau pensiun.

Rasio yang tidak kalah penting adalah rasio aset investasi berbanding kekayaan bersih. Rasio ini membantu kita untuk melihat kekuatan investasi dalam menopang kehidupan keluarga.

Cara menghitungnya, bandingkan pendapatan dari aset investasi dengan total kekayaan bersih. Misalnya, jika sebuah keluarga memiliki total aset senilai Rp 100.000.000 dengan total utang sebesar Rp 20.000.000, berarti kekayaan bersihnya sebesar Rp 80.000.000. Sementara pendapatan dari aset investasi berupa keuntungan bisnis, bunga, pembagian dividen, uang sewa properti, kenaikan nilai aktiva bersih, kenaikan harga saham, dan lainnya sebesar Rp 2.000.000. Jadi perhitungan rasionya Rp 2.000.000 : Rp 80.000.000 = 2,5 persen.

Angka 2,5 persen menunjukkan bahwa sebesar 2,5 persen aset dari keluarga ini diperoleh dari hasil investasi. Semakin besar persentase pendapatan dari hasil investasi akan semakin baik karena keluarga tersebut tidak bergantung pada gaji saja. Penghasilan dari investasi seperti ini juga disebut penghasilan pasif.

Menurut beberapa perencana keuangan, jumlah aset investasi sebaiknya lebih dari 50 persen dari total kekayaan keluarga. Dengan rutin berinvestasi, secara perlahan rasio ideal ini akan dapat dicapai.

Apakah Anda sudah menghitung rasio keuangan keluarga Anda?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com