Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daya Saing Indonesia Rendah

Kompas.com - 18/04/2012, 14:01 WIB
Yovita Arika

Penulis

BATAM, KOMPAS.com- Kemampuan daya saing ekonomi Indonesia masih rendah, bahkan jika dibandingkan dengan sejumlah negara di ASEAN. Rangking daya saing Indonesia lebih rendah dibanding Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, bahkan Thailand.

Pada tahun 2011, menurut World Economic Forum, rangking daya saing Indonesia di peringkat 46 dari 142 negara, Singapura di peringkat 2, Malaysia di peringkat 21, Brunei Darussalam di peringkat 28, dan Thailand di peringkat 39.

"Daya saing ekonomi Indonesia rendah, bukan soal upah, tetapi masalah birokrasi. Birokrasi kita dianggap belum bekerja seperti seharusnya. Infrastruktur juga masih lemah. Ini masalah kita bersama," kataKetua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Irman Gusman ketika menjadi pembicara kunci dalam Focus Group Discussion Kamar Dagang dan Industri Provinsi Kepulauan Riau tentang pengupahan di Batam, Rabu (18/4).

Meskipun begitu, kata Irman, masalah pengupahan juga berpengaruh karena berkaitan erat dengan produktivitas dan kesejahteraan pekerja. Untuk meningkatkan daya saing, salah satunya, kinerja sektor produksi harus digenjot secara maksimal.

Sistem pengupahan masih menggunakan standar upah minimum yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dalam undang-undang ini, upah minimum dihitung dan ditentukan berdasarkan kebutuhan hidup layak di masing-masing wilayah provinsi atau kabupaten/kota.

"Sistem tersebut memang belum memprioritaskan kebutuhan dan kesejahteraan buruh. Akibatnya selama ini sering muncul konflik antara buruh dengan perusahaan karena adanya tuntutan kenaikan upah," ujar Irman.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

    Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

    Whats New
    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

    Whats New
    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

    Whats New
    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

    Whats New
    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

    Whats New
    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

    Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

    Work Smart
    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

    Whats New
    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

    Whats New
    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

    Whats New
    May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

    May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

    Whats New
    BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

    BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

    Whats New
    ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

    ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

    Whats New
    Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

    Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

    Whats New
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com