Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puluhan Warga Afganistan Diamankan di Imigrasi Malang

Kompas.com - 23/04/2012, 03:11 WIB

MALANG, KOMPAS - Hingga Minggu (22/4), sebanyak 68 imigran gelap asal Afganistan, Dubai, dan Sudan, diamankan di Kantor Imigrasi Malang, Jawa Timur.

Warga asing ini sebenarnya sedang dalam perjalanan secara ilegal menuju Australia. Namun kapal yang mereka tumpangi terguling dan terdampar di Pantai Wonogoro, Desa Tumpakrejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, akibat terjangan gelombang ganas.

Kepala Kantor Imigrasi Malang, Sutoto Budi Rahayu, yang dihubungi, Minggu (22/4), menjelaskan, pihaknya pada Sabtu menerima penyerahan 43 orang imigran itu dari petugas Polres Malang. Sebanyak 39 orang mengaku sebagai warga Afganistan, 2 orang warga Dubai, dan 2 lainnya warga Sudan. Kemudian pada Minggu pihaknya menerima 25 orang lagi sehingga seluruhnya menjadi 68 orang.

”Kami masih belum selesai mendata tentang keabsahan dokumen keimigrasian mereka. Ada yang punya paspor, ada yang tidak punya. Ada yang memiliki dokumen identitas negara asalnya, ada yang tidak. Mereka mengaku berusaha menyeberang ke Australia mencari tempat penghidupan yang layak karena kekacauan di negara asalnya. Mereka datang ke Indonesia melalui rute Afganistan, Dubai, Malaysia dan sempat tinggal di Bogor (Jawa Barat),” kata Sutoto.

Kantor Imigrasi Malang menghadirkan dokter untuk memeriksa kesehatan para imigran. Menurut keterangan petugas Polsek Gedangan, warga sekitar Pantai Wonogoro, Jumat malam lalu, mendapati perahu berbahan kombinasi kayu dan besi yang ditumpangi para imigran terdampar di pantai. Para imigran ada yang menyerahkan diri kepada warga, ada pula yang berlarian ke arah hutan pantai.

Warga melapor ke Mapolsek Gedangan, yang kemudian menurunkan petugasnya untuk menangkap para imigran gelap itu.

Kepala Polres Malang Ajun Komisaris Besar Rinto Djatmono mengakui para imigran itu umumnya dalam kondisi sehat. Ada pula yang mengalami luka ringan akibat benturan batu saat mereka berlarian.

Salah satu imigran, Hosein Tolibi (40), warga Afganistan, menjelaskan, mereka sudah empat hari berada di laut sejak berangkat dari Jakarta.

Hosein Tolibi mengaku tak mengetahui, dari pantai mana mereka berangkat. Bahkan, ia bertanya, kota tempat ia ditahan ini kota apa.

”Mesin perahu kami mati, kami berusaha menepi ke tepi pantai. Sampai di pantai, perahu kami terkena ombak lalu terguling. Namun, kami bisa turun ke pantai dengan selamat,” katanya.

Menurut Sutoto, sesuai prosedur pihaknya akan memindah para imigran gelap ini ke Rumah Detensi Imigrasi Jawa Timur di Bangil, Pasuruan. (ODY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com