Labuan Bajo, Kompas -
”Kegiatan ini sangat strategis, apalagi direncanakan akan datang wisatawan dari 87 negara. Wisatawan sudah pasti akan berkunjung ke kawasan Taman Nasional Komodo, tetapi kami juga akan mempromosikan obyek-obyek wisata alam dan budaya yang terdapat di kawasan Labuan Bajo. Kawasan ini belum banyak dikenal luas seperti komodo yang sudah mendunia,” papar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Manggarai Barat Theodorus Suardi di Labuan Bajo, Jumat (27/4).
Sail Komodo direncanakan digelar di Manggarai Barat pada 6-9 September 2013. Pemerintah Daerah setempat telah mengalokasikan anggaran dari APBD sekitar Rp 1,5 miliar untuk mendukung acara yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi NTT itu.
Di Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat, pusat kegiatan
”Di tiga tempat ini akan digelar berbagai kegiatan, di antaranya atraksi budaya. Hal ini dimaksudkan agar pengunjung tidak terkonsentrasi di satu tempat sebab ribuan pengunjung akan datang,” tutur Theodorus.
Dijelaskannya pula, pertimbangan mempromosikan obyek wisata di daratan Flores itu untuk mendukung slogan yang diusung Pemkab Mangggarai Barat, yaitu
Puluhan obyek wisata
Obyek wisata di Manggarai Barat yang berada di daratan Flores jumlahnya puluhan, yakni sekitar 55 obyek. Beberapa di antaranya adalah Istana Ular, Air Terjun Cunca Wulang dan Cunca Rami, serta Danau Sano Nggoang.
Consultant of Forest & Landscape Denmark for Mbeliling Conservation Project, Frans Harum, menyatakan, Danau Sano Nggoang layak untuk diangkat karena keunikannya.
”Danau ini terbentuk dari bekas kawah gunung berapi yang sangat tua. Danau ini juga berdekatan dengan kawasan hutan Mbeliling, yang di dalamnya terdapat tiga jenis burung endemik, yaitu kehicap flores (