Jakarta, Kompas
Pameran digelar di empat kota yang transaksi perdagangannya cukup tinggi, yakni Semarang, Jawa Tengah; Medan, Sumatera Utara; Makassar, Sulawesi Selatan; dan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Gunaryo di Jakarta, Senin (21/5), mengatakan, pameran dagang pertama di gelar di Semarang, 20 Mei lalu. Pameran bertema ”Peningkatan Transaksi Domestik Melalui Misi Dagang Lokal
untuk Pameran Produk Dalam Negeri Regional, serta Diversifikasi Pangan Nasional”.
Dia mengatakan, pameran tersebut juga menjadi ajang promosi bagi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). ”Sebagai misi dagang, pameran menjadi sarana untuk jaringan transaksi penjualan produk-produk UKM antarprovinsi dan daerah. Mereka juga bisa menjajaki potensi masing- masing,” ujarnya.
Penyelenggaraan pameran perdana di Semarang bertepatan dengan pengukuhan 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Produk Nasional. Diharapkan konsumsi domestik diisi produk nasional. ”Karena itu, peningkatan kualitas produk nasional menjadi tantangan serius agar masyarakat cinta produk dalam negeri,”
Menurut Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi, pameran di daerah menjadi salah satu antisipasi pelambatan ekspor. ”Penurunan ekspor yang terus-menerus dalam beberapa bulan terakhir perlu disikapi serius. Salah satunya dengan memaksimalkan pameran. Kualitas dan kuantitas pameran perlu ditambah, baik di tingkat daerah maupun pusat,” katanya.
Menurut Bayu Krisnamurthi, untuk mengantisipasi penurunan ekspor, diperlukan strategi terobosan. Tidak hanya itu, pameran juga bisa memacu konsumsi domestik.
Konsumsi domestik perlu didorong karena menjadi penopang penting bagi pertumbuhan ekonomi. Bank Indonesia memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 6,3-6,7 persen pada 2012.