Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dimulai, Perdagangan Langsung Yuan-Yen

Kompas.com - 30/05/2012, 02:37 WIB

TOKYO, SELASA - Jepang dan China memulai perdagangan langsung mata uang yen dan yuan pada pekan ini. Perdagangan ini juga akan menandai perdagangan langsung yuan dengan mata uang kuat selain dollar AS.

”Sistem perdagangan baru antara yen dan yuan akan dimulai pada Jumat akhir pekan ini,” ujar Menteri Keuangan Jepang Jun Azumi, di Tokyo, Selasa (29/5).

Langkah ini akan mengurangi fungsi dollar AS sebagai mata uang perantara. Selain itu juga merupakan perwujudan gerakan China untuk membuat yuan semakin banyak digunakan dalam perdagangan internasional.

Perdagangan yuan-yen menjadi bagian dari kesepakatan kedua negara itu untuk mempererat hubungan. Perdagangan kedua mata uang ini akan dilakukan dengan rentang yang lebih lebar dibandingkan dengan rentang yang digunakan untuk perdagangan dollar AS dan yuan.

Rentang lebar

China akan menetapkan nilai tukar harian berdasarkan penawaran dari para pialang. Kurs yuan dan yen diperbolehkan bergerak sebanyak 3 persen di atas atau di bawah kurs tersebut. Sementara itu, dalam perdagangan dollar AS dan yuan, rentang kurs ditetapkan hanya 1 persen saja.

Bank Sentral China menyatakan, mereka akan menetapkan kurs 7,9480 yuan untuk setiap 100 yen. Yen diperdagangkan bebas terhadap mata uang utama lain dalam pasar valuta asing. Kurs yen terhadap dollar AS kemarin sebesar 79,46 yen per dollar AS.

”Dengan tidak menggunakan dollar AS sebagai mata uang perantara, kami dapat menekan biaya transaksi dan mengurangi risiko pada institusi finansial. Selain itu, dengan cara ini kami akan membuat kedua mata uang ini menjadi lebih berguna lagi,” ujar Azumi.

Kebijakan Beijing yang sangat ketat mengatur mata uangnya menyebabkan defisit perdagangan sangat besar di AS. AS menuduh China secara sengaja menurunkan kurs yuan untuk meningkatkan ekspornya. Masalah ini sudah lama menjadi isu sensitif bagi AS dan China.

China menyatakan, perdagangan langsung yen dan yuan merupakan langkah penting untuk meningkatkan kerja sama antara Jepang dan China, khususnya dalam membangun pasar finansial di kedua negara.

China menggeser Jepang dan menjadi negara dengan kekuatan ekonomi kedua setelah AS pada tahun 2010. China juga merupakan mitra dagang terbesar Jepang. Sekitar 60 persen perdagangan bilateral didominasi dollar AS.

Kantor berita Xinhua menyebutkan, kesepakatan baru transaksi langsung antara yen dan yuan ini dapat menghemat biaya sebesar 3 miliar dollar AS setiap tahunnya, ketimbang menggunakan dollar AS sebagai mata uang antara.

Pada Maret lalu, China telah memberikan persetujuan kepada Jepang untuk membeli obligasi Pemerintah China. Pembelian ini merupakan yang pertama kalinya. Biasanya, China tidak memperbolehkan investor membeli obligasinya dengan bebas. Tokyo menyatakan dapat membeli obligasi sebesar 65 miliar yuan. Jumlah ini kecil, tetapi memberikan simbol bahwa mereka siap bekerja sama. (AFP/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com