Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lebih Untung Jual Olahan

Kompas.com - 12/06/2012, 10:50 WIB
Dimasyq Ozal

Penulis

Hal ini diakui Kasi Fasilitas dan Kemitraan UMKM Pemkab Kendal Siti Nurul yang turut mendampingi Rubiah jaga stan di pameran UMKM itu. Menurutnya, sesuai aturan dari pemerintah pusat, pemkab sudah tidak boleh lagi mendanai Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari dana APBD.  “Asalkan ada proposal jelas, kita bantu dalam bentuk peralatan produksi, kalau kurang modal, paling harus lewat perbankan,” ujar Nurul.

Empat tahun pun sudah Rubiah menekuni UMKM produk olahan dari jambu biji getas merah. Skala penjualannya kecil dan masih produk rumahan. Ada harapan besar dari Rubiah, yakni hasil olahannya dapat masuk ke pasar modern.

Ia juga tidak ingin mengulang nasibnya yang sama. Bergantung pada pengepul karena tidak memiliki toko pemasaran pribadinya saat menjadi petani buah dulu. “Maklum mas, skala kecil, saya tidak punya toko pribadi menjual produk olahan ini,” ungkapnya.

Potensi besar

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Kendal, buah bernama latin Psidium guajava L ini menjadi salah satu komoditas unggulan kabupaten Kendal. Maklum, dengan luas lahan sekitar 2.000 hektar dan 800.000 pohon jambu yang tersebar di empat kecamatan (Sukorejo, Patean, Plantungan, Pagergunung), kabupaten Kendal mampu memproduksi jambu tersebut sebanyak 64 ton per bulannya.

Hanya saja, seperti yang dituturkan Rubiah sebelumnya, kelebihan produksi buah, justru malah menurunkan harga jual itu sendiri. Belum lagi, banyak buah membusuk, bila penwaran terhadap buah berkurang dan lama tersimpan di lumbung. Maka, mengakali harga yang rendah, yakni dengan menjual produk makanan hasil olahan buah.

Adapun khasiat yang tersimpan pada kandungan nutrisi buah tersebut, di antaranya kaya Vitamin C dan A. menaikan sel darah putuh saat terserang demam berdarah, mencegah kanker karena mengandung antioksidan Likopen, berguna untuk penderita hipertensi penyakit jantung, dan masih banyak lagi khasiatnya.

Dennis Voboril dalam bukunya berjudul ‘Market Development Report Indonesia Beverage Industry’ mengemukakan, produksi olahan sari buah umumnya dijumpai di pasar modern. Sangat jarang produk seperti ini dijumpai di pasar-pasar tradisional karena mayoritas konsumen utamanya adalah masyarakat kelas menengah.

Masih menurut penelitian Voboril, masyarakat Indonesia umumnya mengonsumsi buah dalam bentuk segar. Hal yang berbeda bila dibandingkan di negara maju seperti Amerika Serikat. Masyarakatnya lebih suka mengonsumsi -buah yang telah diolah menjadi sari buah atau jus.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com